Google Anggarkan Dana Hibah 25 Juta Dolar AS untuk Proyek Kecerdasan Buatan

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
30 Oktober 2018 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Google (Foto : Reuters)
Google hari Senin mengumumkan akan menganggarkan dana hibah global sebesar 25 juta dolar AS tahun depan untuk proyek lingkungan hidup dan kemanusiaan yang menggunakan kecerdasan buatan untuk mempercepat dan menumbuhkan usahanya.
ADVERTISEMENT
Program bertajuk “AI Impact Challenge” ini dimaksudkan menginspirasi organisasi supaya meminta bantuan Google dalam hal machine learning, ranah kecerdasan buatan di mana komputer menganalisa set data besar untuk membuat prediksi atau mendeteksi pola mau pun anomali.
Microsoft dan Amazon selaku pesaing Google juga mengusung inisiatif ‘AI untuk kebaikan’.
Memfokuskan diri pada proyek kemanusiaan dapat membantu Google dalam hal perekrutan dan meredam kritik dengan mendemonstrasikan bahwa ketertarikannya di bidang machine learning menjangkau hingga keluar dari bisnis intinya dan sektor basah lainnya, seperti bidang militer. Setelah kecaman dari karyawannya, Google tahun ini mengatakan tidak akan memperpanjang kontrak untuk menganalisa hasil rekaman drone militer Amerika.
COO Google AI, Irina Kofman kepada Reuters mengatakan tantangan yang mereka buat bukan sebuah reaksi untuk memberikan dorongan balik, namun menyadari bahwa ribuan karyawannya bersemangat untuk mengerjakan proyek ‘kebaikan sosial’ meskipun tidak secara langsung menghasilkan pendapatan.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah acara media hari Senin, Google menampilkan proyek eksisting yang mirip dengan yang ingin mereka inspirasikan. Komputer-komputer Google baru-baru ini belajar mendeteksi nyanyian dari paus bungkuk dengan presisi 90 persen berkat rekaman audio bawah laut sebanyak 170.000 jam yang dikumpulkan pemerintah Amerika.
Rekaman audio ini sebelumnya membutuhkan analisis manual, yang berarti ‘sekarang merupakan kali pertama set data ini ditinjau secara komprehensif,‘ kata Ann Allen, ekologis dari lembaga National Oceanic and Atmospheric Administration.
Mengidentifikasi pola dapat menunjukkan bagaimana manusia dapat mempengaruhi migrasi paus, cetus Allen. Kelak, analisis audio dengan waktu riil dapat membantu kapal menghindari tabrakan dengan paus.