news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jack Dorsey : Twitter Belum Cukup Melindungi Korban Cyberbullying

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
13 Februari 2019 8:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jack Dorsey, CEO Twitter (Foto : Reuters)
CEO Twitter Jack Dorsey hari Selasa menyampaikan bahwa para perusahaan di Silicon Valley termasuk miliknya belum cukup memberikan perlindungan bagi korban perisakan di dunia maya, yang disebutnya sebagai ‘kegagalan besar.’
ADVERTISEMENT
Diwawancara lewat Twitter oleh Kara Swisher, pendiri situs berita teknologi Recode, Dorsey berkicau bahwa dia akan memberikan dirinya sendiri nilai C untuk perihal yang Swisher sebut sebagai ‘pertanggungjawaban teknologi.’
“Kami membuat kemajuan, namun masih terserak dan dirasa belum cukup,” kicaunya menanggapi pertanyaan Swisher.
“Pengubahan kenyamanan masih belum cukup. Dan kami banyak menaruh beban ke pundak korban perisakan (yang merupakan kegagalan besar.”
Twitter bersama dengan Facebook banyak dikritik atas kiriman bernada pelecehan, akun palsu, dan berita bohong di platformnya. Twitter disebut Dorsey telah berinvestasi besar-besaran terhadap ‘kesehatan kolektif’ di Twitter.
Dorsey pada hari Selasa juga menyatakan tidak menyukai bagaimana Twitter cenderung memberikan insentif untuk amarah, pikiran pendek, echo chamber, dan percakapan yang terpisah-pisah, yang diperparah dengan kurangnya keberagaman di dalam perusahaannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Dorsey menyebut kerja Twitter melawan ‘kampanye otomatis dan terkoordinasi’ bersama kolaborasinya dengan berbagai dinas pemerintahan, telah memberikan posisi lebih baik untuk mencegah ancaman misinformasi pada pilpres Amerika 2020.