Laba NVIDIA dari Penambangan Mata Uang Virtual Capai USD 289 Juta

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
12 Mei 2018 6:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Laba NVIDIA dari Penambangan Mata Uang Virtual Capai USD 289 Juta
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Nvidia (Foto : Reuters)
Terlalu banyak klien dari sektor mata uang virtual dan sedikitnya pesanan untuk cloud computing dibanding ekspektasi sebelumnya membuat kecewa investor Nvidia hari Kamis kemarin, meskipun pembuat chip grafis tersebut mengatakan kekurangan pasokan yang mengganggu para pemain video game telah berhasil diatasi sebagaimana diberitakan Reuters.
ADVERTISEMENT
Perusahaan yang paling dikenal sebagai pembuat chip grafis untuk video game ini telah merambah bisnis lain seperti kecerdasan buatan, mobil swakemudi dan penambangan digital, namun para investor paling khawatir dengan kinerja yang ditunjukkan sektor cloud computing.
Laba dari bisnis pusat data Nvidia, yang memberdayai layanan berbasis cloud seperti Amazon Web Service, Microsoft Azure, serta Google Cloud naik 71 persen ke USD 701 juta. Nilai tersebut meleset dari ramalan beberapa analis termasuk Deutsche Bank, meskipun melampaui konsensus Factset sebesar USD 656 juta.
Perusahaan asal Santa Clara, California tersebut untuk pertama kalinya mengungkap hasil penjualan USD 289 juta dari chip untuk penambangan mata uang virtual, yang naik 9 persen dari keseluruhan laba mereka yang berjumlah USD 3,2 milyar.
ADVERTISEMENT
Chief Financial Officer Colette Kress mengatakan pihaknya berekspektasi laba terkait mata uang virtual jatuh ke 65 persen di angka USD 100 juta pada kuartal depan.
Harga ritel untuk chip gaming Nvidia sempat melonjak tahun ini setelah penambang mata uang virtual banyak melakukan pembelian.
“Meskipun pasokan sempat sulit di awal kuartal, situasinya sekarang telah terkendali,” kata Kress kepada investor.
“Para gamer yang kalah bersaing pada kuartal kemarin telah bisa membeli chip baru dengan harga yang wajar,” terang Kress.
Analis Kevin Cassidy dari Stifel mengatakan kebergantungan pada mata uang virtual mengkhawatirkan beberapa investor. Lebih lanjut menurutnya “pendapatan Nvidia sebagian besar selaras dengan ekspektasi yang kemungkinan tidak cukup bagus untuk mendapat pemasukan masa depan sebesar 40x di bursa saham.”
ADVERTISEMENT