Lawatan Menlu Pompeo Bahas Kecemasan AS Soal Huawei di Eropa Tengah

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
10 Februari 2019 0:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menlu AS , Mike Pompeo (Foto : Reuters)
Menlu AS, Mike Pompeo diberitakan Reuters akan menyampaikan kegerahannya terkait semakin diterimanya Huawei di negara-negara Eropa Tengah saat dirinya melawat ke Hungaria, Slovakia, dan Polandia pekan depan, demikian disampaikan pejabat senior Amerika hari Jumat waktu setempat, dalam rangka mempererat hubungan dengan kawasan yang mereka akui telah acuhkan.
ADVERTISEMENT
Lawatan Pompeo akan jadi yang pertama oleh Menlu AS ke Slovakia dalam dua dekade, sedangkan diplomat top terakhir Amerika yang berkunjung ke Hungaria adalah Hillary Clinton tahun 2011.
Di Hungaria dan Slovakia, Pompeo akan mendiskusikan cara meningkatkan hubungan keamanan kedua negara, termasuk menggolkan kerjasama militer, sebut salah seorang pejabat saat briefing kepada wartawan.
Pompeo akan mengunjungi Warsawa mulai 12 hingga 14 Februari untuk melakukan pembicaraan resmi dan menghadiri konferensi Amerika membahas Timur Tengah, untuk membangun koalisi melawan Iran dan merancang rencana damai antara Israel dan Palestina.
“Di Hungaria, Menlu Pompeo akan memberikan fokus khusus terkait peran China di Eropa Tengah, dan menyuarakan kekhawatiwan kami dengan semakin kuatnya kehadiran Huawei di Hungaria,” terang pejabat yang meminta tidak disebutkan namanya tersebut.
ADVERTISEMENT
Menlu Pompeo akan ‘mendesak para pemimpin wilayah tersebut untuk menyimak baik-baik peringatan dari negara-negara di Asia Pasifik yang mendapati dirinya terperangkap akibat bekerjasama terlalu erat dengan China.’
Huawei berencana membangun pusat logistik Eropa di Hungaria serta mendongkrak kapasitas produksinya tahun depan di sana.
Mereka juga telah menawarkan pembangunan pusat keamanan siber di Polandia, di mana bulan lalu seorang karyawan Huawei dan seorang bekas pejabat keamanan Polandia diringkus atas tuduhan menjadi mata-mata.