Macron Ingin Eropa Jadi Penyeimbang Regulasi Teknologi Antara AS-China

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
25 Mei 2018 1:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Macron Ingin Eropa Jadi Penyeimbang Regulasi Teknologi Antara AS-China
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Emmanuel Macron (Foto : Reuters)
Eropa perlu membuat standar global untuk regulasi lebih ketat di bidang teknologi digital guna mencari jalan tengah antara Amerika yang terlalu longgar dan China yang kelewat ketat, sebut Presiden Perancis Emmanuel Macron.
ADVERTISEMENT
Berbicara di hadapan bos perusahaan teknologi seperti Microsoft dan IBM saat konferensi teknologi di Paris, Macron mengatakan aturan privasi data Uni Eropa yang baru yang dikenal dengan GDPR, menunjukkan kemampuan UE untuk memimpin perubahan.
“Bagi saya, model Amerika tidak bisa lestari sebab tidak ada akuntabilitas politis,” jelas Macron yang dikutip Reuters sambil menambahkan bahwa aturan teknologi Paman Sam dikendalikan oleh kepentingan perusahaan.
Emmanuel Macron (Foto: REUTERS/Charles Platiau)
zoom-in-whitePerbesar
Emmanuel Macron (Foto: REUTERS/Charles Platiau)
Berbicara dalam bahasa Inggris, dia melanjutkan “Di sisi lain, ada model China yang sangat keras. Namun model ini tidak memiliki nilai yang sama dengan yang kami punya.” Model China menurutnya, ‘terlalu tersentralisasi.’
Pemimpin Perancis ini telah secara terbuka mendukung investasi di bidang kecerdasan buatan dan ‘deep tech’ sejak pemilu tahun lalu, menyebut dirinya sendiri sebagai jawara dari generasi ‘colokan listrik’ dan perusahaan startup.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, dia menginginkan perusahaan teknologi untuk berbuat lebih kepada ‘kebaikan bersama’ di tengah masyarakat dan telah memimpin Eropa untuk mendesak Google, Amazon, Facebook, dan Apple untuk membayar lebih pajak ke sumber pemasukan.
Dia juga telah mendesak perusahaan teknologi supaya berupaya lebih keras melawan penyalahgunaan data di samping penyebaran berita palsu di media sosial.