Malta Ingin Jadi Hub Aset Mata Uang Virtual Eropa

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
27 Februari 2019 0:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bitcoin (Foto : Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Bitcoin (Foto : Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di saat Uni Eropa sebagai lembaga bimbang menyikapi perkembangan industri mata uang virtual, negara anggotanya justru bergerak mengisi kekosongan meskipun terdapat resiko aksi yang tak terkoordinir akan melemahkan pasar Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Parlemen Perancis mengesahkan legislasi aset virtual, dan departemen keuangan Jerman telah memulai konsultasi terkait strategi blockchain yang akan diterbitkan sebelum musim panas.
Negara lebih kecil dari mereka bahkan ada yang lebih di depan. Luxemburg mengesahkan aturannya tahun ini, dan negara-negara Baltik telah lama aktif di sektor ini, demikian dikatakan konsultan industri Peter Moriez yang dimuat Reuters.
Langkah paling berani ditempuh Malta yang telah membuat kerangka aturan yang luas dan berkeinginan menjadi hub aset virtual Eropa.
“Kami adalah negara Uni Eropa pertama yang memiliki kerangka kerja komplet yang menaungi semua bidang resiko penting: resiko konsumen, integritas pasar, kejahatan finansial, dan keamanan siber,” kata Joseph Cuschieri, kepala regulator keuangan Malta yang dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
Negara di kawasan Mediterania ini telah menjadi rumah bagi industri perjudian terbesar Uni Eropa dan sektor jasa keuangan besar, yang tertarik ke sana berkat regulasi lanjutnya dan pajak yang rendah.
Namun kesuksesasn ini dirusak oleh investigasi asing terhadap beberapa perusahaan judi dan bank di Malta yang memanfaatkan lemahnya penegakan hukum oleh pihak berwenang setempat.
“Sebagai akibat kegagalan ini, kami belajar tentang bagaimana cara memperkuat pengawasan kami,” kata Christopher Buttigieg, seorang supervisor top dari Malta Financial Services Authority.