Mantan Anggota Parlemen Australia Mundur dari Dewan Komisaris Huawei

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
3 Februari 2019 19:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Huawei (Foto : Reuters)
Seorang mantan anggota parlemen Australia pensiun dari dewan komisaris anak perusahaan Huawei di Australia pada hari Jumat, yang berpotensi memperlemah upaya perusahaan menghadapi kebijakan pemerintah yang membatasi akses ke pasar dengan alasan keamanan.
ADVERTISEMENT
John Brumby, yang sempat menjadi wakil rakyat negara bagian Victoria akan keluar dari produsen peralatan telekomunikasi terbesar dunia mulai 1 Maret setelah delapan tahun bergabung.
Keluarnya Brumby melemahkan pengaruh Huawei di Canberra di saat negara-negara Barat meningkatkan pengawasan terhadap pembuat peralatan telekomunikasi China ini karena cemas pemerintah China menggunakan produk mereka untuk espionase.
Huawei menyebut kecemasan tersebut tidak beralasan.
Brumby merupakan figur penting dalam rangka upaya gagal Huawei mencegah pemerintah Australi melarang mereka berpartisipasi dalam pembangunan jaringan telekomunikasi 5G tahun lalu.
“Waktu pensiun saya dari dewan komisaris sepenuhnya tidak berhubungan dengan pernyataan baru-baru ini terkait China dan Huawei,” kata Brumby dalam keterangan tertulisnya.
ADVERTISEMENT
“Saya masih menjadi suporter kuat untuk eratnya hubungan antara Australia dengan China, khususnya di bidang investasi, perdagangan, pendidikan, dan litbang.”
Huawei terus dalam tekanan sejak dibekuknya direktur keuangan mereka di Kanada pada bulan Desember atas permintaan Amerika.
Departemen Kehakiman Amerika menuding Huawei telah melakukan penipuan bank dan berkonspirasi mencuri rahasia perusahaan lain. Huawei menyangkal semua tudingan tersebut.
Meskipun dilarang masuk ke bisnis jaringan 5G Australia, Huawei masih tetap bekerja di benua tersebut dan telah memenangkan beberapa kontrak meskipun ditolak oleh pemerintah Australia.