Media Sosial Ikut Perpanas Konflik India Pakistan

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
2 Maret 2019 19:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Facebook (Foto : Reuters)
Saat hubungan India dengan Pakistan meruncing pekan ini, beberapa video palsu, foto, dan pesan beredar luas di media sosial yang memancing kemarahan masyarakat dan meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
ADVERTISEMENT
Video yang menampilkan seorang pilot yang terluka dari sebuah acara pameran dirgantara India dan foto dari gempa bumi tahun 2005 telah digiring keluar dari konteks aslinya untuk menyesatkan belasan juta orang di platform seperti Twitter, Facebook, dan WhatsApp.
Serangan berita palsu muncul setelah New Delhi pekan ini melancarkan serangan udara ke wilayah Pakistan, yang pertama setelah beberapa dekade lamanya.
India menyebut serangan ini menghancurkan kamp kelompok militan yang dituduh bertanggungjawab membunuh 40 tentara paramiliter di wilayah Kashmir India pada 14 Februari silam.
Pakistan membantah adanya korban jiwa pada serangan tersebut.
Ketegangan antara kedua negara berhulu nuklir ini memuncak ketika kedua belah pihak mengklaim telah berhasil menembak jatuh jet tempur lawannya masing-masing, dan Pakistan menangkap seorang pilot India.
ADVERTISEMENT
Seiring bertubi-tubinya adu klaim dari kedua pihak, media sosial menjadi ladang subur untuk berita, foto, dan video klip yang tidak terverifikasi, menurut para pemeriksa fakta.
Partik Sinha, pendiri dari salah satu situs pemeriksa fakta Alt News mengatakan telah menerima permintaan untuk memverifikasi berita dari para jurnalis dan masyarakat di media sosial.
“Situasinya menggila sejak hari Selasa. Sangat banyak berita di luar yang kami tahu palsu, namun kami tidak sanggup memeriksa fakta dari semua yang beredar,” kata Sinha yang dikutip Reuters.
Sebuah grup yang mendukung Amit Shah, pimpinan partai berkuasa India, Bharatiya Janata Party (BJP), pada hari Selasa mengirimkan foto yang diduga berisi kehancuran di Pakistan akibat serangan udara India.
Tiga foto dikirimkan di laman grup tersebut menunjukkan reruntuhan dari gedung yang hancur dan mayat-mayat, dan telah dibagikan ratusan kali.
ADVERTISEMENT
Alt News menyebut gambar tersebut berasal dari gempa bumi 2005 di Kashmir.
India yang 450 juta orang penduduknya mempunyai ponsel pintar, telah kelabakan dengan masalah berita palsu di mana misinformasi telah menyebabkan pengeroyokan berujung kematian.
Facebook, WhatsApp, dan Twitter telah mengambil tindakan untuk mengatasi masalah tersebut, namun dengan semakin dekatnya pemilu India, berita palsu semakin intensif dipolitisir.
Pesan lain yang beredar di grup WhatsApp pendukung BJP mengklaim bahwa jet India tidak ditembak jatuh, melainkan mengalami masalah teknis dan kandas serta menyalahkan partai oposisinya di parlemen karena lalai memperbaharui jet tersebut saat mereka berkuasa.
Setali tiga uang di Pakistan, video yang diklaim menunjukkan pilot kedua India yang ditangkap, beredar luas. Situs pemeriksa fakta Boom mencatat bahwa klip ini berasal dari pameran dirgantara di Bengaluru, selatan India di mana dua pesawat kandas pada 19 Februari.
ADVERTISEMENT
“Setiap orang berperan memastikan misinformasi tidak menyebar di internet dan kami mendorong setiap pengguna Twitter untuk tidak membagikan informasi kecuali mereka bisa memverifikasi kebenarannya,” kata juru bicara Twitter.