Menhan Denmark: Kami akan Tingkatkan Pertahanan Siber

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
22 November 2017 15:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bendera Denmark. (Foto: Skeeze/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Denmark. (Foto: Skeeze/Pixabay)
ADVERTISEMENT
Denmark merencanakan investasi guna mendongkrak usaha pencegahan serangan siber sebagai strategi yang akan dipresentasikan awal tahun depan, seperti yang disebutkan oleh Menteri Pertahanan Denmark, Claus Hjort Frederiksen, pada hari Selasa (21/11).
ADVERTISEMENT
“Kami akan mengalokasikan anggaran untuk sektor ini,” kata Claus Hjort Frederiksen kepada Reuters (21/11) saat ditemui di konferensi di Copenhagen, meskipun dirinya menolak menyebut angka yang dianggarkan.
Menurutnya, keamanan siber menjadi agenda yang sangat penting untuk pemerintah yang condong ke kanan tersebut, juga untuk beragam partai politik Denmark dengan ideologinya masing-masing terkait strategi pertahanan enam tahun ke depan.
Pemerintah akan menambah sistem peringatan dini dengan sensor yang mendeteksi ketika perusahaan atau pemerintah mendapatkan serangan misalnya dari malware.
“Sampai tingkat tertentu kami telah mempunyai sistem pertahanannya, namun ingin memperluas ke infrastruktur strategis dan perusahaan swasta,” sebutnya kepada Reuters. Pemerintah juga ingin meningkatkan kapasitas pencegahan di pusat keamanan siber Denmark untuk menambah kemampuan dalam menerima serta mengalirkan informasi terkait serangan siber yang berlangsung, tambah Frederiksen.
ADVERTISEMENT
Perusahaan kontainer terbesar dunia sekaligus salah satu perusaan besar di Denmark, Maersk, sempat diterpa serangan siber pada bulan Juni yang merupakan salah satu gangguan terbesar untuk pengapalan global.
Pemerintah Denmark juga mengusahakan kerjasama yang lebih serius antara lembaga pemerintah dengan perusahaan swasta dalam memerangi serangan siber, singgung Frederiksen. Dirinya percaya bahwa perusahaan terkadang enggan menginformasikan telah menjadi korban serangan siber sebab takut akan menurunkan kepercayaan investor atau pun konsumen. Frederiksen mengatakan dirinya melihat ancaman secara keseluruhan sebagai “salah satu ancaman terbesar era sekarang.”
“Jika anda sanggup mengacaukan negara kami dengan cara meretas sistem energi atau sistem komunikasi atau sistem keuangan, hal ini akan merusak kepercayaan warga kami terhadap kemampuan kami memberikan perlindungan,” urainya.
ADVERTISEMENT
Rusia meretas jaringan pertahanan Denmark dan mendapat akses ke surel karyawan di sana pada tahun 2015 dan 2016, seperti yang diungkapkan Frederiksen pada bulan April lalu.
Frederiksen menambahkan bahwa tentara Denmark akan mendapatkan pelatihan terkait bagaimana menghadapi misinformasi Rusia sebelum bergabung dengan latihan gabungan militer NATO di Estonia pada bulan Januari.