NATO Lirik Startup untuk Pengembangan Teknologi Militer

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
14 November 2018 22:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
NATO Lirik Startup untuk Pengembangan Teknologi Militer
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
NATO (Foto : Reuters)
NATO sedang ,mengembangkan alat-alat teknologi maju seperti kemampuan mencetak 3D suku cadang senjata dan mengirimnya menggunakan pesawat nirawak, demi mempertahankan keunggulan atas pihak lain seperti China dan Rusia maupun calon lawan lainnya.
ADVERTISEMENT
Jenderal Andre Lanata yang menjadi komandan transformasi NATO semenjak September, dalam konferensi di Berlin mengatakan bahwa tim yang dibawahinya mendemonstrasikan lebih dari 21 proyek disruptif saat latihan militer di Norwegia bulan ini.
Dia mendesak startup di samping juga perusahaan senjata besar untuk bekerja sama dengan NATO untuk mendongkrak inovasi, sebab akses cepat dan mudah ke teknologi yang sedang berkembang dapat membantu musuh NATO mengejar ketertinggalannya.
Komando Lanata menggelar ‘ajang inovasi’ yang bekerjasama dengan konferensi pekan ini, di mana 10 startup dan perusahaan kecil menyajikan ide untuk mengalahkan kumpulan drone di tanah dan di udara.
Perusahaan ALX Systems dari Belgia, yang membuat drone mata-mata sipil, menjadi juara ajang tahun ini.
CEO ALX, Geoffrey Mormal mengatakan perusahaan kecil seperti miliknya sering kewalahan dengan proses pengadaan senjata yang bertele-tele.
ADVERTISEMENT
“Masalah ini merupakan topik hangat, sehingga inovasi yang ada diharapkan bisa membantu pengambilan keputusan yang lebih cepat,” kata Mormal yang dikutip Reuters.
Lanata mengatakan NATO fokus pada bidang seperti kecerdasan buatan, konektivitas, komputasi kuantum, big data dan hipervelositas, namun juga ingin belajar dari DHL dan yang lainnya bagaimana cara untuk meningkatkan logistik dari pemindahan senjata dan tentara.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan peningkatan belanja militer oleh anggota NATO akan membantu mengatasi beberapa masalah, namun dibutuhkan juga usaha untuk mereduksi duplikasi dan fragmentasi yang tersebar luas di sektor pertahanan Eropa.