Parlemen AS Rancang RUU Larangan Penjualan Komponen ke ZTE dan Huawei

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
20 Januari 2019 8:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Parlemen AS Rancang RUU Larangan Penjualan Komponen ke ZTE dan Huawei
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
ZTE (Foto: Reuters)
Sekelompok anggota parlemen bipartisan AS memperkenalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan melarang penjualan chip buatan Amerika atau komponen lainnya ke Huawei, ZTE, atau perusahaan telekomunikasi China yang melanggar sanksi Amerika atau larangan ekspor lainnya.
ADVERTISEMENT
Rancangan undang-undang ini mendapat kritikan tajam dari pihak China melalui jubir Kemenlu, Hua Chunying, yang menyebutnya sebagai "histeria", dan semakin memanaskan perang dagang antara Amerika dan China.
RUU ini diperkenalkan tak lama sebelum harian Wall Street Journal melaporkan bahwa jaksa federal sedang menginvestigasi dugaan Huawei mencuri rahasia perusahaan T-Mobile AS dan perusahaan Amerika Serikat lainnya.
WSJ mengatakan, sebuah tuntutan bisa segera dilayangkan terkait dugaan pencurian rahasia teknologi T-Mobile bernama Tappy oleh Huawei.
Huawei dalam keterangannya menyebut pihaknya dan T-Mobile telah sepakat menyudahi perselisihan di tahun 2017 setelah putusan juri menemukan "tidak ada kerusakan, pengayaan curang atau pun perbuatan keji lainnya yang dilakukan oleh Huawei terhadap klaim pencurian rahasia perusahaan T-Mobile".
ADVERTISEMENT
Hua mendesak parlemen AS menolak RUU tersebut. “Saya percaya tindakan dari beberapa anggota parlemen ini adalah ekspresi kesombongan dan kurangnya kepercayaan diri yang ekstrem,” kata Hua yang dikutip Reuters.
“Sesungguhnya dunia bisa melihat sendiri dengan jelas bahwa maksud sebenarnya dari Amerika adalah menggunakan perangkat negaranya dalam segala cara untuk menekan dan menghalangi perusahaan teknologi maju China,” kata Hua.