Parlemen Inggris Sita Dokumen yang Akan Ungkap Kebijakan Facebook Soal Privasi
Konten dari Pengguna
26 November 2018 9:36 WIB
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Facebook (Foto : Reuters)
Parlemen Inggris diberitakan harian Guardian menggunakan prosedur yang jarang dipakai untuk memaksa sebuah pembuat aplikasi menyita beberapa dokumen internal Facebook terkait dengan pengambilan keputusan mereka yang mendahului terjadinya skandal Cambridge Analytica.
ADVERTISEMENT
Dokumen tersebut mengandung ‘relevansi signifikan’ tentang keputusan yang mematangkan kasus Cambridge Analytica.
Guardian menulis bahwa Damian Collins, kepala dari Komisi Budaya, Media, dan Olahraga bertindak setelah pejabat Facebook berulangkali menolak menghadirkan Mark Zuckerberg ke hadapan parlemen untuk bersaksi terkait Cambridge Analytica.
Pada akhir bulan Oktober berdasarkan catatan The Verge, regulator Inggris menjatuhkan denda 500.000 Poundsterling ke Facebook, yang dinyatakan akan diminta banding.
Pejabat parlemen menggunakan sebuah prosedur untuk memanggil pendiri dan pembuat aplikasi Six4Three, yang sedang dalam proses menggugat Facebook, dengan tuduhan media sosial tersebut memakai bermacam-macam metode untuk mengoleksi informasi tentang pengguna seperti data lokasi dan pesan teks, menggunakan kontrol data dan privasi yang menyesatkan.
Meskipun Facebook membantah klaim tersebut dengan tidak beralasan, mereka menggunakan hukum California untuk menangkis dokumen pengadilan.
ADVERTISEMENT
Ketika pendiri Six4Three tiba di London, pejabat parlemen bergerak untuk menyita dokumen-dokumen dengan mengirimakan petugas ke hotel tempatnya menginap beserta surat perintah penyerahan dokumen.
Ketika dia tidak menyerahkannya, dia dibawa ke gedung parlemen sambil diberitahu resiko denda dan hukuman penjara jika tidak menyerahkan dokumen bersangkutan.
Dokumen yang diminta, berdasarkan laporan Guardian mengandung sural-menyurel antara pejabat senior Facebook termasuk Zuckerberg yang diperoleh Six4Three selama berjalannya proses pengusutan aduan mereka terhadap Facebook.
Dokumen bersangkutan disebut merinci hal-hal yang diketahui Facebook terkait kebijakan privasinya. Six4Three mengklaim Facebook secara sengaja membuat celah yang memungkinkan perusahaan analis data seperti Cambridge Analytica mengeksploitasi data pribadi jutaan penggunanya.