Mengikuti Macron, Pejabat Prancis Gunakan Telegram

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
17 April 2018 2:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
France's President Emmanuel Macron (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
zoom-in-whitePerbesar
France's President Emmanuel Macron (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
ADVERTISEMENT
Orang-orang terdekat presiden Macron, yang kebanyakan sekarang menjadi penasihat atau pun menteri, belakangan menyukai aplikasi Telegram, yang mereka pergunakan saat berupaya mendulang suara pada pilpres tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Macron yang sebelumnya menjadi menteri perekonomian, ketika itu ingin memakai aplikasi percakapan terenkripsi yang bahkan pesaingnya di rezim terdahulu tidak bisa pecahkan, demikian dituturkan seorang penasihat Macron kepada Reuters.
Semenjak saat itu, kebanyakan anggota dewan ikut menggunakan aplikasi tersebut dan Macron sendiri sering terlihat muncul di Telegram, terkadang di pagi hari.
Namun masalah privasi mulai muncul awal tahun ini, dan piranti keamanan dari perusahaan Thales asal Perancis mulai dipasang pada ponsel para pejabat untuk mencegah penggunaan baik WhatsApp atau pun Telegram.
Telegram didirikan oleh pebisnis asal Rusia yang telah bersitegang dengan pemerintah setempat. Regulator telekomunikasi Rusia hari Senin menyatakan akan memblokir akses ke Telegram setelah mereka menolak untuk menaati perintah penyerahan akses keamanan terhadap pesan rahasia pengguna Telegram.
ADVERTISEMENT
Baik WhatsApp mau pun Telegram sama-sama mempromosikan dirinya sebagai sangat aman karena datanya dienkripsi sejak awal hingga akhir.
WhatsApp bersandar pada standar terbuka industri yang dibuat oleh aplikasi Signal, yang merupakan salah satu pesaingnya, sedangkan Telegram membuat sendiri standar yang mereka gunakan.