Pelemahan Yuan Dorong Permintaan Mata Uang Virtual

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
20 Agustus 2019 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bitcoin (Foto: Reuters)
Perang dagang China - AS dan melemahnya Yuan mendorong permintaan untuk mata uang digital di kalangan investor asal China, menurut para pelaku pasar di beberapa bursa seperti New York hingga Asia yang dimuat Reuters.
ADVERTISEMENT
Bursa-bursa, peneliti-peneliti, dan pialang-pialang mengatakan kepada Reuters bahwa mereka melihat ada kenaikan aktivitas platform jual beli yang dikenal dekat dengan China. Mereka menyebut pialang over-the-counter (OTC) yang bertindak sebagai perantara bagi penjual dan pembeli, mengalami kenaikan aktivitas.
Mengukur volume jual beli uang virtual di China atau negara lainnya adalah hal yang sulit.
Meski dompet digital yang digunakan untuk mengirim dan menerima koin virtual bisa dilacak lewat blockchain yang menjadi dasar kebanyakan uang virtual, lokasi geografis dari pengirim tidak bisa diketahui dengan cara tersebut. Selain itu, pemerintah China tahun 2017 melarang platform uang digital yang berarti hanya ada sedikit data untuk sektor tersebut di dalam negeri.
Namun, dampak perang dagang China - AS ke ekonomi negara Tirai Bambu tersebut disertai anjloknya mata uang Yuan mendorong beberapa investor besar untuk mengalihkan asetnya dari Yuan ke mata uang virtual, kata Andy Chung, pimpinan operasional OKEx, platform asal Malta yang banyak dipakai penduduk China.
ADVERTISEMENT
Ekonomi China terus dihajar perang dagang antara mereka dengan Amerika. Data hari Rabu menunjukkan pertumbuhan paling lambat untuk keluaran industri China dalam 17 tahun terakhir, yang berarti cukai dari Amerika memberikan dampak ke negara terpadat dunia tersebut.
Di samping itu, pekan lalu China membolehkan Yuan menembus level kunci 7 per dolar AS untuk pertama kalinya sejak 2008, memicu Washington menyebut Beijing sebagai manipulator mata uang dan membuat pasar kecewa.
Penurunan tajam Yuan pada 5 Agustus bertepatan dengan kenaikan 7% bitcoin dan lonjakan 9% untuk kapitalisasi pasar dari mata uang virtual, yang menggiring kalangan analis berspekulasi bahwa beberapa investor China menjual Yuan miliknya untuk membeli uang virtual.
"Masyarakat mengkhawatirkan bukan hanya Yuan namun seluruh ekonomi China. Kita sama-sama melihat banyak perusahaan internet berhenti menambah pegawai, bahkan di antaranya ada yang melakukan PHK karena perang dagang," ulas Chung yang tinggal di Hong Kong.
ADVERTISEMENT