Pembuat Akun Palsu di Facebook Makin Sulit Dilacak

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
4 Agustus 2018 3:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembuat Akun Palsu di Facebook Makin Sulit Dilacak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Facebook (Foto : Reuters)
Pembuat akun palsu dan laman berita palsu di Facebook telah belajar dari kesalahan dan sekarang lebih sulit dilacak dan diidentifikasi, yang menjadi tantangan baru dalam mencegah platform ini digunakan untuk penyebaran misinformasi politis, terang pakar keamanan siber yang dimuat Reuters.
ADVERTISEMENT
Hal ini nampak ketika Facebook berusaha menentukan siapa pembuat laman yang disebut bertujuan memecah belah para pemilih di Amerika menjelang pemilu parlemen bulan November.
Facebook hari Selasa menyebut telah menghapus 32 laman dan akun palsu di platform Instagram dan Facebook yang mereka sebut sebagai ‘perilaku bohong yang terkoordinir.’
Walau pun pemerintah Amerika meningkatkan cara mereka memonitor dan menghadang gangguan demikian, para penyusup terus berkembang lebih baik, terang pakar keamanan siber yang diwawancara Reuters.
Ben Nimmo, seorang anggota Digital Forensic Research Lab di Washington menyadari laman-laman terbaru memakai bahasa yang tidak terlalu orisinil, justru menyalin dari yang sudah tersedia di internet.
“Kesalahan linguistik akan membuat mereka ketahuan di masa antara 2014 hingga 2017,” kata Nimmo kepada Reuters.
ADVERTISEMENT
“Pada beberapa contoh kasus yang lebih baru nampaknya mereka menyadarinya dan menulis lebih sedikit materi asli ketika mengirim tulisan. Dengan kiriman yang lebih panjang terkadang hanya berisi tulisan yang dibajak, disalin dan ditempel dari situs Amerika lain. Teknik ini membuat mereka terlihat tidak terlalu mencurigakan.”
Pengumuman Facebook sebelumnya terkait akun palsu pada bulan April secara langsung menghubungkan pihak Rusia yang dikenal sebagai Internet Research Agency (IRA) ke tumpukan kiriman, acara, dan propaganda yang dipasang di Facebook menjelang pemilu presiden 2016.
Kali ini Facebook tidak mengidentifikasi sumber misinformasi yang beredar.
“Jelas bahwa siapa pun yang menghidupkan akun-akun ini berupaya lebih untuk menutupi identitas aslinya dibanding yang dilakukan badan IRA di masa lalu,” tulis Facebook di blognya ketika mengumumkan penghapusan laman yang bermasalah.
ADVERTISEMENT
“Keahlian teknis forensik kami tidak cukup untuk menyebut siapa pihak yang terlibat kali ini.”