Pemerintah China Hapus Ribuan Akun Berita Independen di Media Sosial

Media sosial China (Foto : Reuters)

Otoritas siber top China telah menghapus akun media sosial dari penulis berita independen yang dinilai mengirimkan konten sensasional, vulgar atau mengancam stabilitas politik di internet.

Aturan ketat China untuk penyensoran semakin diperketat beberapa tahun terakhir lewat perundangan baru untuk membatasi outlet media, tata tertib pengawasan untuk situs media dan melancarkan kampanye untuk menghapus konten yang dinilai tidak layak. 

Lembaga Cyberspace Administration of China (CAC) dalam keterangannya menyatakan bahwa kampanye yang dimulai pada 20 Oktober silam, telah menghapus akun-akun bersangkutan atas pelanggaran di antaranya penyebaran informasi perusak stabilitas politik, secara sengaja memalsukan sejarah Partai Komunis China, melecehkan pahlawan dan mencemari citra bangsa.

CAC juga memanggil perusahaan media sosial seperti WeChat dan Weibo, memperingatkan mereka terhadap kegagalan mencegah ‘pertumbuhan yang tidak karuan’ dan ‘semua jenis huru-hara’ di antara media independen yang ada di platform mereka.

“Kekacauan di kalangan akun media buatan sendiri telah menginjak-injak martabat hukum dan merusak kepentingan masyarakat,” kata CAC yang dikutip Reuters.

Istilah media buatan sendiri banyak digunakan di China untuk menggambarkan akun berita independen yang membuat konten asli namun tidak terdaftar di lembaga pemerintah.

Akun-akun demikian menjamur dalam beberapa tahun terakhir yang isinya beragam mulai dari jurnalisme investigatif yang tajam hingga ke gosip selebriti atau pun konten mesum. Banyak akun sangat populer karena menawarkan berita yang lebih sensasional dan aneh dibanding sumber resmi.