Pendiri Facebook Ingin Facebook Dipecah

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
9 Mei 2019 23:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Chris Hughes, pendiri Facebook (Foto : Reuters)
Salah seorang pendiri Facebook dan bekas teman sekamar Mark Zuckerberg, Chris Hughes menyerukan pemisahan jejaring sosial tersebut lewat sebuah opini yang dimuat oleh New York Times.
ADVERTISEMENT
“Kita adalah bangsa yang punya tradisi pengekangan monopoli, tidak peduli betapapun baiknya niat dari pemimpin perusahaan bersangkutan. Kekuasaan Mark belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat tidak bersifat Amerika,” tulis Hughes yang dikutip Reuters.
Facebook menguasai jejaring sosial terbesar dengan lebih dari 2 milyar pengguna di seluruh dunia. Mereka juga memiliki WhatsApp, Messenger, dan Instagram yang jumlah pengguna hariannya masing-masing melampaui 1 milyar.
Hughes turut mendirikan Facebook tahun 2004 di Harvard bersama Mark Zuckerberg dan Dustin Moskovitz. Dia keluar dari Facebook tahun 2007 dan dalam sebuah kiriman di LinkedIn mengakui dirinya mendapat 500 juta dolar AS selama tiga tahun bekerja di sana.
“Telah 15 tahun berlalu sejak saya ikut mendirikan Facebook di Harvard, dan sudah satu dekade sejak saya terakhir bekerja di sana. Namun saya merasa marah dan ikut bertanggungjawab,” ujar Hughes, yang belakangan ikut menjadi pengatur strategi daring Barack Obama saat pemilu 2008.
ADVERTISEMENT
Facebook tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Hughes mengaku dirinya sempat bertemu Zuckerberg ketika musim panas 2017, beberapa bulan sebelum pecah berita skandal Cambridge Analytica.
“Mark merupakan orang yang baik hati. Namun saya marah karena fokusnya terhadap pertumbuhan membuatnya mengorbankan keamanan dan kesantunan hanya demi klik,” kritik Hughes.
“Dan saya cemas Mark telah membuat dirinya dikelilingi oleh tim yang meneguhkan keyakinannya alih-alih mempertanyakan.”