PM May Janjikan Anggaran Jutaan Pounds untuk Kembangkan AI Pendeteksi Kanker

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
22 Mei 2018 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PM May Janjikan Anggaran Jutaan Pounds untuk Kembangkan AI Pendeteksi Kanker
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Theresa May (Foto : Reuters)
Inggris bersiap bertaruh besar untuk membuat kecerdasan buatan (AI) yang bisa mendeteksi kanker. Guardian melaporkan bahwa PM Theresa May akan menganggarkan ‘jutaan Poundterling’ dana untuk penelitian AI yang bisa mendiagnosa kanker dan penyakit kronis lainnya pada tahap dini.
ADVERTISEMENT
Teknologi tersebut bisa mereduksi ‘kematian yang dapat dihindari’ menurut pidato May, dan diperkirakan bisa menyelamatkan hingga 22.000 nyawa per tahun di 2033. Pada 2035 akan bisa memperpanjang usia hingga lima tahun.
Akan tetapi ada satu hal yang perlu diperhatikan.
Supaya AI bisa mendeteksi kanker, Depkes Inggris (NHS) akan menyerahkan setumpukan informasi medis dan genetik ke perusahaan internet yang akrab dengan penyisiran data dalam jumlah besar.
Dengan kata lain, mereka bisa mengambil keuntungan langsung dari penanganan data pribadi sensitif yang normalnya dikelola oleh lembaga pemerintahan.
May menggariskan rencana untuk dewan etika data bulan Januari silam, namun kecil kemungkinan untuk memicu kecemasan terhadap data yang mungkin disalahgunakan atau jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggungjawab.
ADVERTISEMENT
Janji pendanaan ini mudah memancing reaksi beragam. Dia dapat menyelamatkan nyawa dan menghemat uang, namun kritikusnya menurut Engadget bisa berargumen bahwa NHS tidak menerima cukup dana untuk operasionalnya sekarang.
Untuk apa menghabiskan biaya besar mengembangkan teknologi yang belum jelas di mana terdapat rumah sakit yang bisa memanfaatkan dana tersebut.
AI pendiagnosis kanker dapat jadi sangat berharga jika berhasil, namun tidak semua orang siap menerima ‘jika’ tersebut apabila nyawa seseorang jadi taruhannya.
Meskipun demikian, jarang ditemukan pemerintah berkomitmen untuk pengembangan AI bidang kesehatan seperti ini, yang mungkin diikuti langkahnya oleh negara lain.