Saham Alphabet Alami Penurunan Terbesar Sejak 2012

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
1 Mei 2019 9:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Google (Foto : Reuters)
Alphabet , induk korporat Google, pada hari Senin mengumumkan pertumbuhan paling lemahnya dalam tiga tahun terakhir karena meningkatnya persaingan di periklanan, hambatan di bisnis ponsel pintar, dan gangguan perubahan pada YouTube yang membuatnya tertinggal dari saingan.
ADVERTISEMENT
Saham Alphabet turun 7,5 persen setelah bursa ditutup hari Senin, dan menjadikannya penurunan harian terbesar sejak anjlok 8 persen bulan Oktober 2012. Harga saham tertingginya ditutup pada 1.296,20 dolar AS per lembarnya hari Senin.
Dirut keuangan Alphabet Ruth Porat menuding biang keladi perlambatan ini ke fluktuasi mata uang, persaingan, dan perubahan produk yang tidak spesifik.
Alphabet terus menghadapi tekanan dari pengiklan yang ingin memperketat kontrolnya terhadap layanan video YouTube, sehingga mereka tidak terlihat menyeponsori konten ofensif atau dewasa.
Google juga berjibaku untuk mencari bauran yang tepat dari format iklan pada perangkat seluler, pelantang suara dengan asisten cerdas, dan di pasar yang baru berkembang.
Delapan dari 11 analis yang bertanya kepada eksekufit Alphabet hari Senin menyinggung soal pemasukan. Namun pihak Alphabet hanya memberi sedikit detil, yang membuat analis Barclay, Ross Sandler merasa mereka menanyakan hal yang sia-sia.
ADVERTISEMENT
Mencermati lambannya pertumbuhan Alphabet, Porat menyebut perubahan yang tidak spesifik di YouTube tahun lalu berhasil mendongkrak pemasukan pada kuartal pertama, namun kejadian tersebut tidak berulang di 2019.
85 persen pendapatan Alphabet berasal dari bisnis iklan Google, yang menjual pranala, spanduk, dan iklan ke seluruh situs dan aplikasi milik sendiri maupun yang menjadi mitranya.
CEO Google Sundar Pichai mengatakan perlambatan sudah diduga karena mereka fokus pada jangka panjang.
“Akan terjadi variasi antar kuartil untuk sesekali, namun kami tetap percaya diri terhadap peluang yang kami lihat,” terang Pichai.
Pesaing utama untuk periklanan seperti Facebook, Snap, Amazon, dan Twitter pekan lalu melaporkan kenaikan pendapatan kuartal yang di atas atau sesuai hitungan analis.