Tencent Video Tunda Penayangan Episode Terakhir Game of Thrones

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
20 Mei 2019 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tencent (Foto : Reuters)
Tencent Video menunda penayangan episode terakhir serial Game of Thrones di China menurut pesan resmi yang disampaikan di situsnya hari Senin waktu setempat, yang kemudian memicu kemarahan para penggemar serial tersebut di China.
ADVERTISEMENT
Tencent Video, pemilik hak siar daring serial termasyhur HBO di China, awalnya dijadwalkan tayang pukul 9 pagi waktu Beijing atau 8 WIB.
Namun satu jam sebelum jadwal siar yang telah ditentukan, salah satu akun resmi Tencent Video di Weibo mengumumkan bahwa penayangannya akan ditunda.
“Pengguna yang terhormat, dengan menyesal kami beritahukan bahwa episode keenam dari musim kedelapan Game of Thrones tidak akan mengudara sebagaimana mestinya karena alasan transfer media,” tulis pengumuman Tencent Video yang dikutip Reuters. “Kami akan memberitahukan waktu tayangnya sesegera mungkin.”
Beberapa penonton yang kecewa menumpahkan kekesalannya di internet terhadap Tencent Video, yang banyak di antaranya menuntut pengembalian uang keanggotaannya.
“Semua pengguna telah memberikan kepercayaannya, dan begini cara kalian membalasnya,” tulis seorang warganet China di Weibo. Tencent Video menarik bayaran 28,66 dolar AS per tahun untuk akses kepada beberapa tayangan eksklusif seperti Game of Thrones.
ADVERTISEMENT
Pengguna lain skeptis terhadap alasan penundaannya, dan menduga ada hubungan dengan ketegangan politik yang memuncak antara China dengan Amerika.
Pada akhir 2014, Tencent menandatangani kontrak dengan HBO untuk menayangkan beberapa konten stasiun televisi tersebut di China.
Namun raksasa internet China ini telah banyak menyensor episode Game of Thrones, di antaranya dengan menghapus adegan ranjang dan kekerasan berlebihan, sesuai dengan arahan pemerintah untuk menghapus konten yang dinilai vulgar atau bertentangan dengan nilai sosialis yang mereka anut.