Uni Eropa Minta Media Sosial Berbuat Lebih Banyak untuk Para Usernya

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
16 Februari 2018 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Uni Eropa Minta Media Sosial Berbuat Lebih Banyak untuk Para Usernya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Facebook (Foto : Reuters)
Hakim komisioner Eropa meminta Facebook, Google, dan Twitter berbuat lebih untuk para penggunanya supaya mereka mengikuti undang-undang Uni Eropa yang baru, mendesak para raksasa teknologi tersebut yang dinilai masih kurang upayanya.
ADVERTISEMENT
Otoritas perlindungan konsumen dan eksekutif Uni Eropa mengatakan ketiga perusahaan tersebut hanya menanggulangi sebagian kekhawatiran yang ada terkait kewajibannya dan bagaimana para pengguna diberi informasi terkait penghapusan konten atau pun pemutusan kontrak.
Otoritas-otoritas di Eropa yang meminta perubahan sejak tahun lalu, berkuasa untuk menghadiahkan denda kepada perusahaan yang membandel.
Komisioner Uni Eropa Vera Jourova mengatakan penggunaan jejaring media sosial sebagai platform iklan dan komersil berarti mereka harus patuh pada aturan serupa yang berlaku untuk penyedia jasa luring.
“Hukum konsumen Uni Eropa semestinya dihormati dan jika perusahaan tidak mematuhinya, tentu mereka akan disanksi,” kata Jourova dalam keterangannya.
“Beberapa perusahaan telah membuat platformnya lebih aman untuk para pengguna, namun ketidaklengkapannya tidak bisa diterima dan sudah banyak waktu yang terbuang.”
ADVERTISEMENT
Facebook mengatakan telah bekerja sama dengan pihak berwenang Uni Eropa untuk membuat perubahan di dalam istilahnya dan memastikan transparansi yang lebih baik. Perbaikan lebih lanjut untuk istilahnya direncanakan keluar tahun ini.
“Kami telah lama mempunyai piranti untuk menginformasikan kepada orang-orang tentang penghapusan konten dan berniat mengekspansinya tahun ini,” kata juru bicara Facebook.
Juru bicara Google menolak berkomentar sedangkan Twitter tidak segera menjawab permintaan komentar dari Reuters.