Video Anak-Anak di YouTube Bertaburan Komentar Meresahkan

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
16 November 2017 8:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Youtube (Foto: Reuters/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Youtube (Foto: Reuters/Beawiharta)
ADVERTISEMENT
Sebuah video yang biasa-biasa saja diunggah ke YouTube pada bulan September. Video tersebut adalah bagian dari sebuah serial yang diperbarui secara rutin berisi dua anak perempuan yang berusia sekitar 9 tahun sedang berlatih senam.
ADVERTISEMENT
Klip berdurasi 10 menit yang direkam oleh orang dewasa tersebut adalah tipikal video rumahan yang banyak beredar di YouTube.
Namun komentar yang menyertai video yang ditonton hingga 140.000 kali tersebut sangat mengganggu: beberapa mengatakan anak-anak perempuan tersebut “cantik.” Sekitar sebulan yang lalu, seseorang bertanya di kolom komentar apakah para penontonnya mengalami ereksi, komentar tersebut mendapat jempol dari 19 orang.
Komentator lain mendeskripsikan perbuatan seksual lainnya.
Pekan lalu sebuah komentar dalam bahasa Spanyol menyodorkan kontak WhatsApp sembari mengatakan mereka mempunyai video untuk dibagikan. Salah seorang komentator lainnya mengklaim video bersangkutan telah muncul di situs pornografi anak, dan yang lain bertanya mengapa tak seorang pun menghapus komentar ‘sakit jiwa’ tersebut. (Deskripsi video menyediakan sebuah PO Box, di samping alamat surel untuk keperluan ‘bisnis’, namun permintaan untuk komunikasi belum dijawab.)
ADVERTISEMENT
YouTube masih menghadapi kritikan bertubi-tubi setelah terungkapnya setumpukan video ganjil yang menyasar penonton kanak-kanak.
Pekan lalu YouTube mengatakan sedang merancang aturan kebijakan baru yang akan membatasi video-video sejenis berdasarkan usia. Namun masalah tersebut hanya satu dari sekian banyak aspek hubungan bermasalah YouTube dengan anak-anak.
Awal tahun ini, YouTube kelabakan terkait apakah mereka cukup mengawasi komentar bernada predator di video-video yang menampilkan anak-anak.
Kontroversi ini bermula dari beberapa vlogger ternama, yang membuat video tentang kelompok pedofil yang dengan cepat tersudutkan menjadi sebuah teori konspirasi semata.
Akan tetapi komentar di video-video anak adalah terbukti nyata, dan tidak jelas bagaimana cara YouTube menanganinya.
Sangat mudah menemukan komentar bernada seksual pada video yang menampilkan anak-anak berolahraga, pergi ke pantai atau melakukan tantangan ice bucket. Seringkali video tersebut diunggah oleh anak-anak itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Google mewajibkan pemilik akun YouTube untuk berusia paling muda 18 atau 13 tahun dengan seizin orang tua. Pada praktiknya, batasan usia tersebut tidak selalu ditaati.
Yang paling mengkhawatirkan adalah ketika para komentator berusaha menjalin kontak langsung. Seseorang dicatat The Verge (15/11) menawarkan nomor ponselnya di kolom komentar video yang berisi seorang anak perempuan berlatih senam. Komentar tersebut dikirimkan sekitar 10 bulan yang lalu.
Di kolom komentar video yang sama masih ada komentar bernada pemangsa lainnya. Sebagian orang meminta komentator tersebut dihukum, dan mengutip video yang mengklaim keberadaan komentator pemangsa di platform YouTube.
Video tersebut telah dtonton hingga 1,5 juta kali, dan mudah sekali untuk mencari video serupa yang ditonton ratusan ribu kali dalam berbagai bahasa.
ADVERTISEMENT
Ketika The Verge menunjukkan beberapa video dengan komentar mengganggu di YouTube, platform ini segera menghapus seluruh video bersangkutan, dengan mengatakan video-video tersebut melanggar panduan komunitas perusahaannya, serta menutup akun yang telah membuat playlist berisi video tentang anak-anak tersebut.
Namun video dari sebagian pengunggah yang sama, yang juga menjadi tempat komentar meresahkan lainnya, masih tetap bisa ditonton.
“YouTube dengan tegas melarang konten seksual yang melibatkan anak bawah umur dan kami mempunyai beberapa sistem untuk dengan sigap mengambil tindakan terhadap konten demikian,” ujar YouTube.
“Kami secarea aktif bekerjasama dengan NCMEC dan yang lainnya di industri untuk mencegah penganiayaan seksual anak diunggah ke YouTube serta melaporkan perbuatan tersebut ke pihak berwajib. Kami mempunyai alat penanda khusus bagi LSM untuk memperingatkan terkait konten bersangkutan serta ada tim yang bekerja 24 jam untuk meninjau konten-konten yang dilaporkan supaya bisa segera menghapus komentar komentar dan video yang melanggar aturan,” urai YouTube.
ADVERTISEMENT
Video berisi komentar meresahkan tidak selalu berupa video yang dengan mudah dikategorikan dalam penganiayaan seksual.
Seorang juru bicara YouTube mengatakan bahwa ketika mereka menghapus video yang ditunjukkan The Verge, mereka mengirimkan pemberitahuan kepada si pengunggah untuk berhati-hati ketika mengirim video berisi anak bawah umur, dan mempertimbangkan untuk memasukkan video tersebut ke kategori privat.
YouTube membuat keputusan serupa terkait hal-hal yang melibatkan anak bawah umur.
YouTube telah berhadapan dengan masalah demikian untuk beberapa waktu. Sebuah tulisan di Selandia Baru pada tahun lalu menyinggung bahwa komentator-komentator mengirimkan permintaan mengerikan di video berisi anak-anak melakukan tantangan yang viral, dan bahkan beberapa berusaha menjalin kontak.
YouTube menghapus video tersebut ketika diberitahu, namun video lainnya tetap tak tersentuh.
ADVERTISEMENT
Layaknya platform masif lainnya, YouTube mengatakan bergantung kepada para penggunanya untuk menandai kiriman yang melanggar panduan mereka.
Tahun lalu, YouTube menulis di blognya bahwa pada dekade kemarin ada lebih dari 90 juta orang menandai video; lebih dari 92 juta video dihapus pada tahun 2015.
Namun YouTube telah membangun reputasi sebagai tempat komentar keji selama bertahun-tahun, dan mereka tidak selalu bisa menangkap komentator jahat bahkan untuk video yang populer.
Pada bulan Agustus, BBC berbicara kepada Trusted Flaggers, bagian dari program di mana YouTube memberi hak khusus kepada orang tertentu untuk menilai konten bermasalah.
Para penanda ini menyampaikan kepada BBC bahwa YouTube mempunyai backlog yang dapat mencegah video-video bermasalah, termasuk yang melibatkan anak-anak untuk dihapus dengan segera.
ADVERTISEMENT
YouTube mengatakan memakai otomasi untuk menandai sebagian video, serta memeriksa platformnya untuk video yang menyajikan eksploitasi anak.
Tetapi mudah untuk memahami kenapa video berisi anak-anak senam, atau bermain sulit ditangani sistem moderasi otomatis: kontennya bukan sesuatu yang bisa ditolak, namun mereka ditempatkan pada sebuah konteks baru yang meresahkan.