ZTE Dirikan Lab Keamanan Siber di Brussels

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
12 Juli 2019 8:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ZTE (Foto: Reuters)
ZTE membuka lab keamanan siber di Brussels hari Rabu waktu setempat, dengan tujuan meningkatkan transparansi empat bulan setelah saingan kuatnya Huawei melakukan hal serupa untuk meredam kecemasan soal kecurigaan mata-mata.
ADVERTISEMENT
Vendor alat jaringan asal China dicurigai oleh Amerika dan beberapa sekutunya yang meyakini produk mereka digunakan oleh Beijing untuk memata-matai konsumennya jika dipasang pada jaringan 5G yang mulai dibangun di berbagai negara.
Huawei, produsen alat telekomunikasi terbesar dunia telah dimasukkan daftar hitam pemerintah Amerika, yang bermakna perusahaan Amerika harus mendapat persetujuan pemerintah yang kecil kemungkinan didapat, sebelum mengekspor produknya ke perusahaan China tersebut.
Huawei membantah tuduhan Amerika.
ZTE yang tidak masuk daftar hitam Amerika, mengatakan lab siber barunya akan memungkinkan konsumen, regulator dan pemilik kepentingan lainnya meninjau source code maupun dokumen serta melakukan ujicoba perangkat lunak untuk mensimulasi peretasan.
"Keamanan di industri telekomunikasi dan teknologi informasi tidak bisa dilindungi oleh vendor tunggal atau hanya oleh satu operator telekomunikasi. ZTE berkeinginan memainkan peran penting dalam berkontribusi terhadap keamanan industri bersangkutan," kata direktur keamanan ZTE, Zhong Hong yang dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT