5 Tempat Wisata di Pulau Samosir: Bukit, Air Terjun, hingga Desa Wisata

Jendela Dunia
Menyajikan informasi untuk menginspirasi dan menambah wawasan pembaca
Konten dari Pengguna
18 April 2024 10:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendela Dunia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tempat wisata di Pulau Samosir. Sumber: Unsplash/Eduward Halomoan
zoom-in-whitePerbesar
Tempat wisata di Pulau Samosir. Sumber: Unsplash/Eduward Halomoan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tempat wisata di Pulau Samosir menawarkan keanekaragaman yang menarik bagi banyak pelancong. Dari puncak-puncak bukit yang memukau hingga air terjun yang menyegarkan, pulau ini menyajikan destinasi yang sempurna untuk pencinta alam dan budaya.
ADVERTISEMENT
Pulau Samosir, yang terletak di tengah Danau Toba, tidak hanya kaya akan panorama alam tetapi juga dipenuhi dengan tradisi dan sejarah yang sangat menarik untuk ditelusuri.

Tempat Wisata di Pulau Samosir: Kaya dan Indah

Tempat wisata di Pulau Samosir. Sumber: Unsplash/Fahrul Razi
Dari beberapa tempat wisata di Pulau Samosir ini, pelancong dapat menikmati pemandangan Danau Toba yang legendaris dari berbagai sudut yang berbeda. Berikut ulasan selengkapnya, mengutip dari situs indonesia.travel.

1. Bukit Holbung

Bukit Holbung adalah tempat yang ideal untuk menikmati keindahan Danau Toba dari ketinggian. Di sini, wisatawan dapat bersantai dalam suasana yang sejuk dan tenang, cocok untuk melepas kepenatan.
Pemandangan hijau yang luas bisa dinikmati dengan tarif parkir yang terjangkau, yaitu Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil.

2. Pusuk Buhit

Pusuk Buhit merupakan destinasi populer untuk penggemar trekking dan terletak di Pulau Samosir. Dikenal sebagai tempat sakral bagi masyarakat Batak, gunung ini memiliki ketinggian 1.982 meter di atas permukaan laut dan dianggap sebagai titik awal peradaban Suku Batak.
ADVERTISEMENT
Tempat ini juga berfungsi sebagai lokasi doa bagi Suku Batak, terutama penganut kepercayaan Parmalim. Meskipun sakral, Pusuk Buhit terbuka untuk pelancong yang ingin menikmati keindahan Danau Toba dari ketinggian serta merasakan suasana yang dianggap memiliki aura magis.

3. Bukit Sibea-bea

Tidak perlu pergi ke Rio de Janeiro untuk melihat patung Christ The Redeemer karena di Pulau Samosir, tepatnya di Bukit Sibea-bea, terdapat patung Yesus yang bahkan lebih tinggi.
Patung ini berdiri megah di puncak bukit dan telah dibuka untuk publik sejak 18 Februari 2023. Pelancong harus menempuh jalan berkelok untuk mencapai puncak. Dari sini, pemandangan Danau Toba terlihat memukau.
Bukit Sibea-bea juga berfungsi sebagai tempat religi, dengan beberapa rumah doa di sekitar patung yang digunakan untuk beribadah.
ADVERTISEMENT

4. Desa Wisata Tomok

Desa Wisata Tomok di Pulau Samosir adalah tempat yang tidak boleh dilewatkan saat berlibur di pulau tersebut. Desa ini menawarkan suasana pemukiman tradisional dengan bangunan-bangunan khas Batak, dikenal sebagai Rumah Bolon.
Pelancong juga bisa menyaksikan tarian Tor-tor yang dibawakan oleh masyarakat lokal. Selain itu, Desa Tomok penuh dengan tempat bersejarah dan sakral, termasuk Makam keluarga Raja Sidabutar, Museum Batak, dan Gereja Tua.
Patung Sigale-gale yang terkenal, yang diyakini mampu memanggil roh Raja Manggale, juga terdapat di sini. Pelancong juga bisa menemukan artefak megalitikum seperti patung Gajah Purba. Desa ini menawarkan beragam aktivitas budaya yang mendalam dan pengalaman historis yang kaya.

5. Air Terjun Efrata

Air Terjun Efrata terletak di sekitar hutan dan perbukitan, yang dapat diakses melalui Bukit Holbung, menambahkan suasana asri di lokasi ini.
ADVERTISEMENT
Tempat ini juga dianggap suci dan sakral, sehingga pelancong diharapkan untuk menjaga ucapan dan tindakan mereka selama berada di area tersebut, menghindari perilaku yang dapat dianggap tidak pantas atau mengganggu kesucian tempat tersebut.
Demikianlah, setiap kunjungan ke tempat wisata di Pulau Samosir ini menjadi kesempatan unik untuk menyatu dengan alam serta mempelajari tradisi lokal yang kaya dan penuh warna. (CR)