Bukan Sekadar Mengejar Sebuah Gelar

Jendricho singarimbun
Halo! saya merupakan mahasiswa jurnalistik Fikom Unpad. kesibukan saya selain kuliah hanya fokus menulis.
Konten dari Pengguna
30 April 2021 12:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jendricho singarimbun tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi pribadi.
ADVERTISEMENT
Memiliki gelar sarjana merupakan sebuah impian dari semua orang. Bagi beberapa masyarakat, memiliki gelar sarjana merupakan sebuah anugerah dari Tuhan. Perjalanan untuk mendapatkan gelar pun tidak mudah, pasti mengalami berbagai rintangan yang harus dihadapi. Mengawali dari kerumitan dalam ujian masuk kuliah hingga ujian skripsi kelulusan. Membutuhkan waktu yang harus dikorbankan demi lulus mendapatkan gelar.
ADVERTISEMENT
Siapa yang menyangka bisa lulus tepat waktu di kemudian hari? Kita selalu membayangkan apa yang terjadi di masa depan. Upaya pun dilakukan dari awal kita masuk kuliah hingga nanti kita lulus. Namun, harus persiapan mental terlebih dahulu, agar tidak mudah kecewa atas kemungkinan terjadi kegagalan atas usaha kita.
Beberapa orang pernah berkata kepada saya, kuliah merupakan tempat untuk memperluas relasi dan pengalaman. Masa-masa kuliah akan membantu kita saat berkomunikasi dan bekerja sama. Namun, hal ini berlaku kepada orang yang mau terbuka dengan orang lain. Menurut saya, kuliah adalah masa-masa pengenalan jati diri. Sifat asli seseorang akan terlihat dalam berkomunikasi dan bekerja sama pada saat kuliah.
Niko Devanan Sembiring, atau yang biasa disapa Niko oleh teman-teman di kampus dan lingkungannya. Sosoknya yang nyentrik dengan penampilan yang dihiasi oleh perhiasan yang melekat pada jari tangan dan jam bermerek yang dikenakannya. Tidak hanya penampilan yang membuat kesan pertama setiap orang ingin mengenalnya, namun pembawaan wajah yang sangar, dan cara berbicara seperti tidak takut akan setiap orang yang Ia jumpai membuat setiap orang yang berbicara padanya menjadi segan dengan pria satu ini.
ADVERTISEMENT
Saya berkesempatan untuk mengenal Niko lebih dalam lagi pada masa kuliah dengan menjadi teman sepermainannya kala bersama-sama tinggal di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Niko merupakan seorang mahasiswa Universitas Padjajaran fakultas Ilmu Komunikasi, Jurusan Managemen Produksi Media yang sekarang sedang berada pada semester lima.
Sosoknya mulai mencuat ketika caranya dalam mengutarakan pendapat yang sangat mengintimidasi dan mempesona semua peserta, bahkan panitia yang hadir pada kegiatan malam puncak kegiatan ospek yang dilaksanakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Padjajaran. Setelah kegiatan tersebut, kehadirannya pun mampu menjadikan salah satu warna baru bagi lingkungan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad.
Caranya dalam mengutarakan pendapat sangat berbeda dengan kebanyakan orang. Penyampaian sebuah pesan ketika berkomunikasi memiliki cara dan tutur kata yang sangat khas, menjadikan Niko identik dan mudah dikenali oleh teman-temannya dengan logat bicara suku batak.
ADVERTISEMENT
Cara bicara yang dinilai cukup unik membuat Niko digemari oleh teman-temannya ketika berbicara. Pada saat pertama kali memasuki bangku kuliah, teman-teman Niko mempercayakannya sebagai ketua mahasiswa dari kelas Manajemen Produksi Media B.
Kepercayaan tersebut tidak lepas karena sifat yang dimiliki oleh Niko yang dinilai cukup humoris dan juga bisa menjadikan kelas lebih berwarna ketika Ia memimpin kelas tersebut.Selain dari segi bahasa, Niko juga dinilai memiliki sifat yang dewasa ketika berbicara dengan siapa pun.
Gilang yang merupakan teman sekamar dari Niko mengungkapkan bahwa Niko seringkali memberikan nasihat baginya ataupun berbagi cerita mengenai pengalaman hidup yang Ia miliki ketika berada di dunia perantauan saat ini. Keramahannya juga dinilai sangat baik oleh teman-temannya ketika berada di dalam kampus maupun di luar kampus.
ADVERTISEMENT
Menurut salah satu temannya, Niko tidak pernah malu untuk menyapa temannya ketika berada di luar kampus ataupun berada di tempat umum. Ia mampu menjadi pribadi yang ramah dan dewasa kepada teman-temannya.
Menurut Niko, kuliah bukan merupakan hal yang paling utama untuknya, “Kuliah memang penting, tapi relasi kita dengan dunia sekitar, terlebih orang terdekat kita yaitu keluarga tidak boleh kita abaikan dalam menjalani kehidupan saat ini” ujar Niko dengan yakin. Dari ucapannya tersebut kerap kali menjadikannya seorang yang sangat peduli dengan lingkungan kampus dan juga keadaan keluarganya yang berada jauh dari nya saat ini.
Berkuliah di Universitas Padjajaran, mengharuskan Niko untuk merantau hingga menuju Pulau Jawa. Keadaan tersebut tentu membuat Niko kerap kali terpaksa harus berkomunikasi hanya dengan telepon genggam miliknya, karena faktor beda pulau membuatnya tidak mungkin untuk pulang ke kampung halamannya yang berada di Sumatera Utara, Kabupaten Karo.
ADVERTISEMENT
Dengan memiliki sifat tanggung jawab yang tinggi dan juga tidak terlepas memiliki kemampuan komunikasi yang baik membuat Niko dipercayakan untuk menjadi tangan kanan oleh orang tuanya sebagai pengirim barang jualan dari Kota Paris van Java tersebut. Niko mengaku Ia sudah dilatih oleh orang tuanya untuk hidup mandiri dan tidak menjadi anak yang manja.
“Aku sudah dari SMP diajak mamak kesini untuk belanja kebutuhan toko, dari cara pengiriman, proses mengemas, hingga tahap tawar-menawar sudah diajarkan mamak samaku,” Ujar Niko dengan semangat yang dimilikinya.
Menurut Niko, hidup bukanlah hanya mengejar apa yang dapat dilihat dari gelar yang ada di belakang nama seseorang, namun lebih dalam dan lebih penting lagi tentang bagaimana seseorang tersebut menjadi bermakna ataupun menjadi bernilai ketika Ia berada di suatu tempat, dan juga dirindukan kehadirannya oleh setiap orang yang mengenalnya. “Gelar memang penting, tapi kalau cuma gelar untuk apa?” ujar Niko dengan tegas. Pernyataannya tersebut menutup pembicaraan yang hangat antara Saya dan Niko.
ADVERTISEMENT