The Great Chicago Fire: Kisah Kelahiran Kiblat Arsitektur Kota Modern

Jepri Edi
Peserta Sesdilu 63 Pusdiklat Kemlu
Konten dari Pengguna
24 Februari 2019 23:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jepri Edi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Chicago? Al Capone? Itu salah satu yang terlintas ketika pertama kali mendapatkan kabar tentang penugasan di Konsulat Jenderal RI Chicago pertengahan 2013. Namun, Chicago ternyata lebih menarik dari sekedar cerita perang antar gang pada masa pelarangan alkohol (prohibition era) di Amerika Serikat (1920-1933). Kota terbesar ketiga di Amerika Serikat ini merupakan kiblat arsitektur kota modern yang dibangun kembali dari reruntuhan puing setelah kebakaran besar tahun 1871.
Arsitektur Chicago dilihat dari Chicago River (Photo: pixabay.com)
ADVERTISEMENT

The Great Chicago Fire

Kebakaran besar yang melanda pusat kota Chicago atau lebih dikenal dengan sebutan the Great Chicago Fire berlangsung dari tanggal 8 sampai dengan 10 Oktober 1871. Kebakaran menewaskan sekitar 300 orang, mengakibatkan 100.000 jiwa atau hampir sepertiga warga Chicago kehilangan tempat tinggal, dan menghanguskan lebih dari 17.000 bangunan.
Digital History: UH melansir bahwa api muncul pertama kali di dekat rumah peternakan keluarga O’Leary di sisi barat daya pusat kota Chicago. Sumber pasti kebakaran belum diketahui hingga saat ini, walaupun cerita yang beredar kebakaran disebabkan oleh sapi keluarga Catherine O’Leary yang tidak sengaja menendang lentera saat sedang diperah.
Legenda urban ini terus berkembang dan diabadikan dalam berbagai bentuk, baik karikatur, film hingga lagu anak-anak, Old Mother Leary. Pada tahun 1997, Dewan Kota Chicago secara resmi membebaskan Catherine O’Leary dari tuduhan sebagai penyebab kebakaran tersebut.
ADVERTISEMENT
Iklim kering yang berlangsung lama, padatnya bangunan dan jalanan kota Chicago yang terbuat dari kayu serta angin yang berhembus kencang dengan kecepatan sekitar 30 mil/jam disinyalir menjadi faktor pendorong penyebaran api menjadi tidak terkendali. Hal ini diperparah lagi oleh kondisi pemadam kebakaran Chicago yang kelelahan setelah bertarung 16 jam melawan kebakaran yang terjadi pada beberapa hari sebelumnya.
Api kemudian dapat dipadamkan setelah pemadam kebakaran bersama dengan segenap pihak lainnya di Chicago berjibaku 30 jam melawan amukan api tersebut. Alhasil pusat bisnis Chicago, yang berkembang pesat sejak Chicago diresmikan menjadi sebuah kota pada tahun 1837, rata dengan tanah.
Dampak Great Chicago Fire 1871 dengan latar Chicago River (Foto: Chicago Tribune)
Sulit kemudian membayangkan Chicago dalam selang waktu dua dekade sejak kebakaran tersebut secara dramatis sukses membangun kotanya dan menyelenggarakan the World’s Columbian Exposition of 1893. Pameran paling terkenal dalam sejarah Amerika tersebut dikunjungi 27 juta pengunjung dalam 6 bulan penyelenggaraan atau sekitar seperempat jumlah warga Amerika Serikat saat itu (sumber: Chicago Tribune).
Keramaian Chicago World's Fair 1893 (Sumber: Field Museum)
ADVERTISEMENT

Kiblat Arsitektur Kota Modern Dunia

Julukan sebagai kiblat arsitektur kota modern dunia tidak begitu saja diperoleh Chicago. Skyline Chicago yang terkenal lahir dari puing-puing sisa kebakaran besar tahun 1871.
Penduduk Chicago atau Chicagoans tidak menyerah dengan musibah yang menimpa. Pejabat kota dan arsitek lokal membangun kembali Chicago menjadi kota yang siap menghadapi kebakaran. Mereka mengganti kayu dengan baja yang kemudian menginspirasi berdirinya bangunan-bangunan pencakar langit.
Beberapa dekade setelah kebakaran besar, Chicago mengalami perkembangan pesat. Pada tahun 1890, Chicago melewati Philadelphia menjadi kota dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Amerika Serikat setelah New York atau ‘the Second City’. Kemudian pada tahun 1893, Chicago menyisihkan New York City, Washington, D.C, dan St. Louis menjadi penyelenggara World’s Columbian Exposition yang terkenal (Sumber: Encyclopedia of Chicago).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Guinness World Records mencatat Home Insurance Building di Chicago yang dibangun pada tahun 1884-1885 sebagai gedung pencakar langit pertama di dunia. Bangunan 10 lantai yang kemudian dikenal dengan sebutan “Father of the Skyscraper” ini dibangun dengan konstruksi struktur rangka baja atau dikenal dengan sebutan “Chicago Skeleton”, yang dinilai lebih tahan api.
Home Insurance Building, Chicago (Foto: wired.com)
“Chicago Skeleton” merupakan inovasi baru dalam konstruksi bangunan yang memungkinkan pembangunan gedung-gedung pencakar langit di dunia saat itu. Adapun kelompok arsitek dan insinyur yang memperkenalkan dan menggunakan konstruksi tersebut dalam pembangunan gedung pencakar langit di Chicago dikenal dengan nama ‘Chicago School’.
Beberapa Karya Chicago School (Foto: Arch2O)
Chicago School dengan para arsitek kenamaannya seperti Daniel Burnham, John Wellborn Root, William Le Baron Jenney, Dankmar Adler dan Louis Sullivan memperkenalkan gaya arsitektur berbeda yang disebut Commercial style. Gaya arsitektur ini tampak dalam beberapa bangunan bersejarah di Chicago, seperti Home Insurance Building (Jenney, 1884-85), Auditorium Building (Adler dan Sullivan, 1887-89) dan Monadnock Building (Burhnam dan Root, 1891). Karya monumental para arsitek Chicago School tersebutlah yang kemudian membuat Chicago dipandang sebagai ‘the birthplace of modern architecture’ (sumber: Encyclopedia Britannica).
ADVERTISEMENT
Pembangunan gedung pencakar langit tersebut terus berlanjut. Ia kemudian merubah wajah Downtown Chicago menjadi kota besar dengan arsitektur bangunan yang menawan. Setidaknya Willis Tower (110 lantai, 442 m), atau dulu dikenal dengan sebutan Sears Tower, yang dibangun di Chicago pada tahun 1973, pernah menempati posisi sebagai bangunan pencakar langit tertinggi di dunia selama hampir 25 tahun sejak pendiriannya
Willis Tower, Chicago (Foto: expedia.com)
Pusat Kota Chicago yang habis dilahap si jago merah pada tahun 1871 berhasil bangkit dan menjadi kiblat arsitektur kota modern dunia. Keindahan arsitekturnya menjadi salah satu penarik kunjungan lebih kurang 52 juta wisatawan ke Chicago pada setiap tahunnya (sumber: ChooseChicago). Chicago kemudian menjadi kota yang menarik untuk terus dikunjungi. ‘Sweet Home Chicago’ sebagaimana dilantunkan Blues Brothers.
ADVERTISEMENT