Rumah Sisik

Pengakuan Arif (1)

JeroPoint
Akun ini dibuat untuk membagikan kisah dari mereka yang tak mampu lagi dipendam sendiri
2 Juni 2022 22:55 WIB
·
waktu baca 18 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
“Belasan setan; genderuwo setinggi atap, misteri siluman, hingga kakek kepala buntung meneror kantor baru kami. Elisa, Rama... sebelum resign mereka tertusuk duri mirip sisik, lalu kelar," ucap Arif panjang lebar.
Rentetan kalimat Arif dalam telepon itulah yang akhirnya membuat kami sepakat bertemu di Jakarta secara mendadak. Sudah lama tak bertemu, dan kembali bersua di situasi seperti ini tentu bukan hal yang kuinginkan. Saat datang Arif tampak lusuh, kemejanya kusut. Lingkaran hitam di bawah matanya menggambarkan jelas betapa letihnya ia.
"Udah berapa hari gak mandi?" candaku.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten