Perang Melawan Rabies sebagai Zoonosis Global

Jesica wida Danissa
Seorang mahasiswi kedokteran hewan universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
18 Juni 2024 6:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jesica wida Danissa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi vaksin anjing dalam mencegah rabies. Sumber: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi vaksin anjing dalam mencegah rabies. Sumber: shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rabies adalah penyakit zoonosis yang menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan global, yang ditularkan dari hewan ke manusia. Virus ini umumnya menyebar melalui gigitan hewan terinfeksi seperti anjing, kucing, rakun, atau kelelawar, dan dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati. Meskipun tersedia vaksin yang efektif untuk mencegah rabies setelah terpapar, tantangan utama dalam mengendalikan penyakit ini meliputi pendidikan masyarakat yang memadai, akses tepat waktu terhadap perawatan medis, serta upaya pencegahan yang efektif.
ADVERTISEMENT
Salah satu karakteristik unik dari rabies adalah masa inkubasi virus yang bisa berlangsung berbulan-bulan setelah infeksi. Hal ini menyulitkan dalam mendeteksi dini dan penanganan pada penyakit, karena gejala awal sering kali mirip dengan flu dan kemudian berkembang menjadi gejala serius seperti kejang, kesulitan bernapas, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kematian karena gangguan pada sistem saraf.
Di banyak negara, anjing liar atau tidak terawat menjadi sumber utama penularan rabies kepada manusia. Program vaksinasi masal untuk hewan peliharaan dan kontrol populasi hewan liar telah terbukti efektif dalam mengurangi kasus rabies di beberapa wilayah. Namun, tantangan dalam menjalankan program ini secara konsisten tetap ada, terutama di daerah-daerah dengan keterbatasan sumber daya.
Edukasi masyarakat tentang cara penularan rabies dan langkah-langkah pencegahan yang tepat juga sangat penting dalam strategi pengendalian rabies. Pengetahuan yang benar dapat membantu individu untuk menghindari situasi berisiko tinggi, seperti kontak langsung dengan hewan liar atau tidak dikenal yang mungkin terinfeksi. Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang pentingnya melaporkan gigitan hewan dan segera mencari perawatan medis setelah terpapar rabies.
ADVERTISEMENT
Selain itu, akses terhadap vaksin rabies yang terjangkau dan efektif tetap menjadi tantangan, terutama di wilayah pedesaan atau wilayah terpencil. Kendala seperti infrastruktur kesehatan yang terbatas, biaya vaksin yang tinggi, dan jarak yang jauh menuju fasilitas kesehatan sering kali menghalangi upaya pencegahan dan pengobatan rabies.
Pencegahan rabies bukan hanya tentang melindungi individu dari penyakit mematikan ini, tetapi juga tentang membangun komunitas yang lebih sehat secara keseluruhan. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, institusi kesehatan, dan masyarakat lokal sangat penting untuk meningkatkan akses terhadap vaksin, meningkatkan kepatuhan terhadap program vaksinasi hewan, serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang risiko rabies.
Dengan pendekatan yang holistis dan komprehensif, kita dapat mengurangi beban penyakit rabies secara global dan melindungi populasi manusia dan hewan dari ancaman serius zoonosis ini. Upaya bersama dalam edukasi, pencegahan, dan pengobatan rabies akan membawa kita menuju dunia yang lebih aman dan lebih sehat untuk seluruh makhluk hidup.
ADVERTISEMENT