IAEA Apresiasi Indonesia yang Promosikan Energi Nuklir Secara Damai

27 Mei 2017 7:31 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Darmansjah Djumala. (Foto: Dok. Pribadi)
International Atomic Energy Agency (IAEA) akan terus mempererat dan meningkatkan kerja sama dengan Indonesia. Peningkatan kerja sama itu di bidang aplikasi IPTEK nuklir untuk pembangunan.
ADVERTISEMENT
Hal itu dikatakan Direktur Jenderal IAEA, Yukiya Amano saat menerima surat kepercayaan (credentials) dari Duta Besar RI untuk Austria selaku Wakil Tetap RI yang terakreditasi pada IAEA, Darmansjah Djumala. Yukiya Amano juga mengapresiasi peranan penting Indonesia di IAEA.
"Berbagai kontribusi Indonesia dalam mendukung kinerja IAEA, seperti transfer teknologi nuklir kepada negara-negara lain di kawasan, antar negara berkembang dalam kerangka kerja sama Selatan-Selatan melalui program RCBI (Regional Capacity Building Initiative) dan bantuan untuk renovasi laboratorium IAEA di Seibersdorf," kata Yukiya Amano di Sekretariat IAEA dikutip dari rilis KBRI Wina, Austria seperti diterima kumparan (kumparan.com), Sabtu (27/5).
"Gagasan Indonesia juga dinilai sejalan dengan misi IAEA untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Dubes RI untuk Wina, Austria. (Foto: Dok. Pribadi)
Sementara itu, Dubes Darmansjah Djumala menyampaikan pentingnya Indonesia dan IAEA untuk terus meningkatkan kerja sama terutama di bidang aplikasi IPTEK nuklir. Hal itu untuk mendukung program pembangunan, khususnya pada sektor-sektor yang manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat luas.
"Seperti pertanian, kesehatan, teknologi irradiasi dan penanggulangan dampak bencana alam dan tsunami," ucap Dubes Djumala.
Mantan Kepala Sekretariat Presiden ini juga menekankan pula pentingnya sinergi antara Indonesia dengan IAEA. Guna meningkatkan public awareness mengenai pemanfaatan IPTEK nuklir untuk tujuan damai.
"Sehingga kedepannya, produk yang dihasilkan melalui IPTEK nuklir seperti produk pangan dan pertanian tidak hanya terbukti keunggulannya secara ilmiah (scientifically feasible), namun juga dapat kompetitif di pasar (commercially feasible)," imbuh Dubes Djumala.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat luas. Ini yang diharapkan dari diplomasi dan kerja sama multilateral yang bersifat membumi.
International Atomic Energy Agency (IAEA) (Foto: Flickr)
IAEA adalah sebuah organisasi independen yang didirikan pada 29 Juli 1957 dengan tujuan mempromosikan penggunaan energi nuklir secara damai serta menangkal penggunaannya untuk keperluan militer.
IAEA berfungsi sebagai forum antarpemerintah untuk kerjasama ilmiah dan teknis dalam penggunaan teknologi nuklir dan tenaga nuklir secara damai di seluruh dunia. Sekretariat IAEA berada di Wina, Austria, sedangkan jumlah anggotanya 168 negara.
KBRI/PTRI Wina memiliki peranan penting dalam mewujudkan prioritas-prioritas tersebut mengingat ruang kerja KBRI/PTRI Wina di samping bilateral juga meliputi kerja sama multilateral terkait pemanfaatan IPTEK nuklir untuk tujuan damai dan perlucutan senjata nuklir bagi perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT