news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Indonesia Jadi Dewan Eksekutif IOC UNESCO

30 Juni 2017 9:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indonesia dalam IOC UNESCO (Foto: Dok. Dewan UNESCO)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia dalam IOC UNESCO (Foto: Dok. Dewan UNESCO)
ADVERTISEMENT
Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC) UNESCO periode 2017-2019. Penetapan itu dilakukan saat rapat majelis IOC UNESCO ke-29 di Markas Besar UNESCO, Paris, Kamis (29/6).
ADVERTISEMENT
Posisi Dewan Eksekutif ini disandang Indonesia bersama Australia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Pakistan, Thailand, dan Tiongkok. Dewan Eksekutif IOC UNESCO sendiri akan mewakili 334 negara di Asia Pasifik.
“Dengan terpilihnya pemerintah Indonesia menjadi anggota Executive Member Council IOC of UNESCO untuk periode 2017 – 2019, pemerintah perlu mengupayakan peningkatan tata kelola, sarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan, serta program riset kelautan straregis,” kata Asisten Deputi Bidang Iptek Maritim Kemenko Maritim, Nani Hendiarti, melalui keterangan tertulisnya.
Delegasi RI itu menjelaskan keberhasilan terpilihnya Indonesia tidak terlepas dari perjuangan panjang dari sejak Informal Consultation Process (ICP) tentang The Effects of Climate Change on Oceans di PBB New York, 15-19 Mei 2017. Lalu dilanjutkan dengan UN Ocean Conference di PBB New York pada tanggal 5-9 Juni 2017.
ADVERTISEMENT
“Sebagai negara kepulauan terbesar di Asia dan Pasifik, posisi Indonesia sebagai anggota dewan eksekutif akan membuka peluang semakin lebar dalam mewujudkan poros maritim dunia," ujarnya.
Indonesia dalam IOC UNESCO (Foto: Dok. Dewan UNESCO)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia dalam IOC UNESCO (Foto: Dok. Dewan UNESCO)
Oleh karena itu, sebagai negara kepulauan terbesar ia merasa perlu adanya komitmen mewujudkan Indonesian Ocean Data Center (IODC) melalui koordinasi Kemenko Maritim. Pertimbanganya adalah pentingnya data bagi pembangunan kemaritiman dan pertumbuhan ekonomi kelautan. Selain itu, keberadaan IODC akan mendukung pembangunan kapasitas peneliti muda.
Dalam rapat majelis IOC UNESCO ke-29, delegasi RI dipimpin Kepala BMKG, Andi Eka Sakya. Delegasi terdiri dari BMKG, Kemenko Maritim, LIPI dan perwakilan tetap Indonesia di UNESCO.
Di sela-sela pertemuan, BMKG meneken perjanjian kemitraan dengan IOC dalam mendukung Indian Ocean Tsunami Information Centre (IOTIC)–BMKG Program Office di Indonesia dari tahun 2017 hingga 2022.
ADVERTISEMENT
Indonesia dalam IOC UNESCO (Foto: Dok. Dewan UNESCO)
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia dalam IOC UNESCO (Foto: Dok. Dewan UNESCO)