Janji Hadi ke DPR: Alutsista Dalam Negeri hingga Netralitas TNI

Hadi Tjahjanto saat fit and proper test (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)

Langkah Marsekal Hadi Tjahjanto menjadi orang nomor satu di TNI semakin dekat. Usulan Presiden Joko Widodo mengangkat Hadi menggantikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah disetujui Komisi I DPR setelah melalui fit and proper test.

Saat uji kelayakan di DPR, Rabu (6/12), Hadi mengutarakan sejumlah janji untuk perbaikan institusi TNI ke depan. Mulai dari soal alutsista, kesejahteraan hingga netralitas prajurit TNI.

Anggota Komisi I DPR, Arsul Tanjung, mengungkapkan Hadi berjanji mengutamakan alutsista TNI dari dalam negeri. Bahkan ia menjanjikan porsi mencapai 50 persen.

"Janji beliau, industri pertahanan strategis kita utamakan, nanti maksimal apa bahan-bahan buatan dalam negeri, ya secara bertahaplah. Sekarang kan dalam UU kita masih 35 persen alutsista lokal, beliau akan mencoba nanti 50 persen, setelah itu 100 persen, beliau janji itu," kata Arsul di ruang Komisi I DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (6/12).

Selain itu, Arsul menyebut Hadi juga sempat menyinggung soal kesejahteraan prajurit yang masih kurang.

"Dia mengakui sendiri, tadi kan ditanya sama Fraksi Gerindra, anggaran cukup enggak? Nah dia jawabnya diplomatis juga. Jawabannya memang angkatan perlu penambahan, artinya ini belum cukup, kan gitu. Jadi beliau agak jujur, mengatakan 'saya menyadari bahwa keberadaan TNI ini belum seratus persen maksimal' dia menyadari itu," imbuh politisi dari Fraksi Gerindra itu.

Tahun politik 2018 dan 2019 juga menjadi sorotan juga dalam fit and proper test ini. Arsul mengatakan, Hadi mengakui tahun politik itu akan menjadi tantangan dalam menjaga netralitas prajurit TNI.

"Beliau menjamin netralitas TNI, baik Pilkada serentak, Pileg maupun Pilpres. Itu Hadi Tjahjanto yang ngomong. Nah ini kami ikuti aja, mudah-mudahan, karena harapan kami sama Panglima TNI sangat besar," tutup Arsul.