news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kemenag Optimistis Indonesia Jadi Pusat Studi Islam Dunia

24 November 2017 23:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pameran Pendidikan Islam Internasional 2017 (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pameran Pendidikan Islam Internasional 2017 (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
ADVERTISEMENT
Acara International Islamic Education Expo (IIEE) 2017 yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama akhirnya ditutup pada Jumat (24/11). Secara simbolis, Direktur Jenderal Pendis Kemenag, Kamaruddin Amin, menutup seluruh rangkaian acara tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat bangga dan senang atas pelaksanakaan International Islamic Edication Expo (IIEE) 2017. saya tetap berbangga hati dan senang kepada seluruh panitia, peserta, media, dan seluruh pihak yang terlibat dalam acara ini,” ungkap Kamaruddin saat memberikan sambutan di ICE BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (24/11).
Kamaruddin mengaku IEE 2017 telah berhasil menjadi jendela dan jembatan dunia tentang pendidikan Islam. Pasalnya dengan adanya acara ini seluruh informasi mengenai pendidikan Islam di Indonesia tersebar ke seluruh penjuru Indonesia, bahkan internasional.
"IIEE 2017 adalah jendela dan jembatan untuk melihat pendidikan Islam Indonesia lebih dekat. Meskipun baru pertama kali diadakan, expo ini dapat diliput secara nasional dan internasional, sehingga dibaca masyarakat nasional dan internasional tentang informasi pendidikan islam di IIEE 2017,” imbuh Kamaruddin.
Pameran Pendidikan Islam Internasional 2017 (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pameran Pendidikan Islam Internasional 2017 (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
Dengan demikian, Kamaruddin optimistis Indonesia dapat menjadi pusat peradaban Islam dan tujuan studi Islam dunia. Dirinya menilai pendidikan Islam Indonesia mampu menjadi contoh pendidikan Islam di negara-negara lain.
ADVERTISEMENT
“Indikator pendidikan Islam di Indonesia mengajarkan tentang kerukunan. Bahwa Indonesia mampi menjadi pusat peradaban Islam dunia di masa depan dan referensi kajian Islam dunia,” jelas Kamaruddin.
Pameran Pendidikan Islam Internasional (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pameran Pendidikan Islam Internasional (Foto: Kelik Wahyu Nugroho/kumparan)
Selain itu, Kamaruddin menilai lembaga pendidikan Islam di Indonesia semakin modern dan tak kalah dengan lembaga pendidikan Islam di negara lainnya. Kamaruddin menargetkan pada tahun 2018, lembaga pendidikan Islam di Indonesia seperti pondok pesantren dan perguruan tinggi Islam harus memiliki 5.000 mahasiswa dan peserta didik dari luar negeri untuk belajar mengenai Islam Indonesia.
"Tahun depan pondok pesantren dan perguruan tinggi Islam Indonesia harus mampu memiliki 5.000 mahasiwa asing, kemudian tahun 2019 sebanyak 10.000 mahasiswa asing. Ini kebijakan dari Direktorat Jenderal Pendis mendukung pendidikan Islam Indonesia,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kamaruddin lantas meminta kepada seluruh pihak yang menyelenggarakan pendidikan Islam Indonesia untuk membantu mengimplementasikan kebijakan tersebut. “Saya juga meminta kepada seluruh rektor untuk mempromosikan pendidikan Islam Indonesia di luar negeri,” pungkas Kamaruddin.
Sebagai informasi, acara IIEE 2017 diadakan selama empat hari pada tanggal 21-24 November 2017 di ICE BSD, Serpong, Tangerang Selatan. Dalam acara ini terdapat sejumlah rangkaian kegiatan.
Kegiatan tersebut terdiri dari seminar Islam internasional atau Anual Islamic Conference International Studies (AICIS) yang dihadiri oleh pembicara dari dalam negeri dan luar negeri, pameran pendidikan Islam, perlombaan robotik tingkat madrasah, apresiasi pendidikan Islam (API), anugerah guru madrasah berpestasi (Gupres), dan berbagai kegiatan hiburan dari para peserta pameran.