Ketua RT: Kondisi Rumah Pasutri Pengusaha Garmen yang Dibunuh Rapi

12 September 2017 12:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah korban pembunuhan pasturi warga Benhil (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah korban pembunuhan pasturi warga Benhil (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pasangan Husni Zarkasih (57) dan Zakiya Husni (52), warga Jalan Pengairan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, menjadi korban pencurian dan pembunuhan. Sebelum kejadian, pasangan pengusaha garmen ini sempat bercerita ingin kembali ke kampung halamannya di Pekalongan, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
"Memang korban ada rencana mau pulang ke Pekalongan," kata Ketua RT tempat tinggal korban, Satiawan, kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (12/9).
Sayangnya, keinginan itu tak terwujud. Mayat pasutri ini ditemukan di Sungai Klawing, Desa Palumbungan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada Senin (11/9) pagi.
Polisi menduga pasutri ini merupakan korban pencurian serta kekerasan. Sebab, barang berharga yang ada di rumah korban hilang. Polisi telah melakukan olah TKP pada Senin (11/9) siang.
Satiawan mengatakan kala itu menyaksikan proses penyelidikan polisi tersebut. Dia menjelaskan kondisi di dalam rumah korban terlihat rapi. Namun, ada bercak darah di beberapa bagian.
"Temuan waktu itu, rapi, enggak ada bekas kekerasan. Saya lihat ada beberapa bercak, namun bila disebut bercak darah saya kurang mengerti tapi kepolisian bilang itu adalah bercak darah," kata Satiawan.
Rumah korban pembunuhan pasturi warga Benhil (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah korban pembunuhan pasturi warga Benhil (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Terkait data barang yang hilang, ia tidak mengetahui secara jelas. "Untuk laporan mengenai barang yang hilang seperti kotak perhiasan dan dokumen saya tidak paham. Saat dibongkar memang dalam keadaan kosong, tapi apakah kotak tersebut kosong karena dirampok atau sudah dipacking oleh korban untuk dibawa pulang ke Pekalongan saya enggak tahu," kata dia.
ADVERTISEMENT
Tetangga korban, Tono, mengaku malam sebelum kejadian sempat melihat 2 orang mencurigakan. Orang tak dikenal itu mondar-madir di sekitar rumah korban.
"Saya sempat lihat ada orang bawa tongkat mondar-mandir naik ojek online, mereka cuma berdua. Saya lihatin, terus akhirnya mereka pergi naik ojek online," kata Tono.
Polisi kini masih menyelidiki kasus pembunuhan tersebut. Sedangkan, jenazah pasutri ini rencananya hari ini dimakamkan di kampung halaman mereka di Pekalongan.
Penyelidikan sementara polisi menunjukkan, pelaku pada hari kejadian berpura-pura bertamu. Pelaku juga membawa lari sedan Altis milik korban.
Reporter: Fadjar Hadi