Panglima Bersenjata Prancis Mundur Pasca Pemangkasan Anggaran

20 Juli 2017 7:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emmanuel Macron bersama Pierre de Villiers (Foto: Reuters/Stephane Mahe)
zoom-in-whitePerbesar
Emmanuel Macron bersama Pierre de Villiers (Foto: Reuters/Stephane Mahe)
ADVERTISEMENT
Langkah Presiden Prancis Emmanuel Macron memangkas anggaran pertahanan menuai perselisihan. Kepala angkatan bersenjata Prancis, Pierre de Villiers, pada Rabu (19/7) resmi mengundurkan diri.
ADVERTISEMENT
Seperti dilansir Reuters, de Villiers (60 tahun) mengatakan selama ini ia berusaha menjaga angkatan bersenjata sesuai dengan tugas meski dilanda permasalahan pendanaan. Namun langkah Macron memangkas anggaran itu membuatnya tak lagi sanggup untuk memimpin angkatan bersenjata Prancis.
"Dalam situasi saat ini saya melihat diri saya tidak lagi mampu menjamin kekuatan pertahanan kuat yang saya yakini diperlukan untuk menjamin perlindungan orang Prancis dan Prancis, sekarang dan besok, dan untuk mempertahankan tujuan negara kita," kata dia.
Emmanuel Macron bersama Pierre de Villiers (Foto: Reuters/Stephane Mahe)
zoom-in-whitePerbesar
Emmanuel Macron bersama Pierre de Villiers (Foto: Reuters/Stephane Mahe)
Perbedaan pendapat de Villiers dengan Macron mulai memanas pada minggu lalu saat parade Hari Bastille 14 Juli yang dihadiri Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dia memprotes pemotongan anggaran pertahanan sebesar 850 juta euro (980 juta dolar AS) saat sidang parlemen. Macron berdalih pemangkasan tersebut dilakukan untuk mengendalikan pengeluaran negara.
ADVERTISEMENT
Kini, pengunduran diri tentara Prancis paling senior itu telah diterima Macron. Dia pun kemudian bergerak cepat menunjuk Jenderal Francois Lecointre (55 tahun) sebagai kepala angkatan bersenjata Prancis.