PVMBG Sebut 20 Juta Meter Kubik Lava Penuhi Kawah Gunung Agung

2 Desember 2017 2:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erupsi Gunung Agung Bali (Foto: Reuters/Johannes P. Christo)
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi Gunung Agung Bali (Foto: Reuters/Johannes P. Christo)
ADVERTISEMENT
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi sudah ada 20 juta meter kubik lava yang berada di kawah Gunung Agung di Bali. Jumlah tersebut merupakan sepertiga dari kapasitas kawah Gunung Agung, yakni sebesar 30 juta meter kubik.
ADVERTISEMENT
"Lava sementara baru memenuhi sepertiga kawah Gunung Agung. Masih cukup jauh untuk memenuhi hingga bibir kawah. Kita lihat saja pertumbuhan magma ini kedepannya, bisa bertambah, bisa melambat, bisa juga terhenti sama sekali," ujar Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, seperti dilansir Antara pada Jumat (1/12).
Perkiraan ini, kata dia, berdasarkan informasi dari data citra satelit yang diterima Rabu (29/11). Informasi tersebut menyatakan rata-rata pergerakan magma ke permukaan kawah Gunung Agung mencapai 36 meter kubik per detik.
Pada Jumat (1/12) sekitar pukul 16.42 sampai pukul 17.16 WITA, PVMBG mendeteksi adanya aktivitas vulkanik tremor. Devy mengatakan, aktivitas ini merupakan tanda masih ada pergerakan lava.
"Hal ini menandakan masih ada suplai yang muncul akibat efusi (lelehan) lava," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kata Devy, untuk gempa vulkanik tercatat terjadi sebanyak 15 kali dan gempa low frekuensi yang terekam sebanyak 19 kali. Gempa low frekuensi ini mengawali tremor dalam skala besar yang berlangsung sekitar 34 menit tersebut.
Dia menjelaskan, gempa low frekuensi adalah gempa yang merefleksikan fluida magmatik ke permukaan atau semakin besar suplai magma menuju permukaan. Secara visual, kawah Gunung Agung masih terlihat asap berwarna putih.
Meskipun asap abu vulkanik cenderung menurun dan lebih dominan asap putih uap air, namun gas sulfur dioksida (SO2) masih cukup tinggi, yakni sebanyak 201 ton per harinya. Ini artinya, Devy mengatakan, aktivitas magmatik masih berlangsung.
"Hal ini juga masih diikuti dengan masih tampaknya sinar api di atas kawah Gunung Agung, yang mengindikasikan influsi lava di kawah masih terjadi dan sangat panas," ujarnya.
ADVERTISEMENT
PVMBG berencana kembali melakukan pemantauan kawah dengan menggunakan drone seminggu ke depan. "Sekali lagi saya jelaskan, meskipun secara visual hari ini Gunung Agung tampak mereda, namun data lain menunjukkan aktivitas vulkaniknya masih tinggi," jelas Devy.
Ia menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Agung bisa dikatan mereda apabila sudah ada penurunan gempa secara konsisten. Secara geokimia, lanjut Devy, tidak terkam gas SO2 dan tidak lagi terekam anomali thermal di kawah Gunung Agung.