Strategi Emil Dardak Menangkan Pilgub Jatim 2018

6 Desember 2017 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emil Dardak dan Yahya Zaini (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Emil Dardak dan Yahya Zaini (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah mengantongi dukungan resmi dari Partai Demokrat dan Golkar, langkah Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak dalam Pilgub Jawa Timur 2018 sudah mantap. Emil mengaku tengah menyiapkan strategi untuk memenangkan Pilgub tersebut.
ADVERTISEMENT
Bakal cawagub Khofifah itu mengaku akan merebut hati masyrakat Jatim dengan cara-cara yang elegan. Sebab, dia mengatakan, cara yang tidak baik dalam berkampanye tak akan menarik simpati dari masyarakat.
“Intinya kami ingin merebut hati rakyat dengan cara yang elegan. Tentunya, dengan komitmen dan mau taat pada aturan,” kata Emil saat ditemui di Hotel Merlynn Park, Jakarta, Rabu (6/12).
Bupati Trenggalek itu mengaku juga akan segera membangun komunikasi yang baik dengan pihak-pihak yang akan mendukungnya di Pilgub Jatim. Pihak tersebut, kata Emil, akan menjadi barisan terdepan dalam menyampaikan pesan kampanye yang objektif.
“Maka bagaimana pesan yang objektif, klarifikasi terhadap berita yang tidak sepenuhnya objektif itu bisa dilakukan oleh mereka yang berada di garda terdepan mengenalkan kami ke masyarakat,” terang Emil.
ADVERTISEMENT
“Walaupun kami juga (akan) turun langsung untuk membangun silaturahmi dengan masyarakat Jatim,” lanjutnya.
Selain itu, Emil mengaku ada strategi pemenangan khusus yang telah disiapkan oleh partai pendukungnya. Tapi, ia enggan membeberkan strategi tersebut,
Namun, suami Arumi Bachsin ini mengatakan akan menggunakan apa yang sudah dikerjakannya di Trenggalek selama ini menjadi amunisi untuk meraih suara.
"Apa yang kita lakukan di Trenggalek tentunya menjadi modal dasar kita untuk meneruskan kepemimpinan di Jatim yang baik," ujarnya.
Tak hanya itu, inovasi serta pengalaman Khofifah selama menjabat Mensos juga akan digunakan untuk memajukan Jawa Timur.
"Bagaimana beliau menerapkan sistem bantuan pangan non-tunai ke depannya, e-wallet, kemudian pemberdayaan usaha bersama," tutur dia.