news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Generasi Milenial Sebagai Role Model Terciptanya Kualitas Pendidikan Modern

Jihan Zalika Rachman
Student of Jakarta Islamic University
Konten dari Pengguna
27 November 2022 13:29 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jihan Zalika Rachman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Training of Leadership prodi Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Training of Leadership prodi Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ADVERTISEMENT
Pendidikan di Indonesia masih tertinggal jauh oleh negara lain, karena banyaknya keterbatasan, metode belajar serta fasilitas yang kurang memadai. Walaupun begitu, pendidikan Indonesia sekarang sudah ada perubahan yang lebih maju dan terarah dari sebelumnya berkat adanya generasi milenial yang berperan penting dalam terciptanya kualitas pendidikan yang baik. Banyak dari mereka yang mengunggah konten-konten edukasi seputar pendidikan dengan diselingi hiburan yang disukai oleh masyarakat Indonesia saat ini, baik itu anak-anak maupun remaja. Konten tersebut dapat diserap dengan baik sehingga bisa memotivasi para remaja khususnya yang duduk di bangku sekolah dan kuliah karena pikirannya menjadi terbuka melalui konten insightful yang diberikan.
ADVERTISEMENT
Di era sekarang, generasi milenial memegang peranan aktif dalam perubahan dunia khususnya para remaja. Para remaja ini biasa disebut influencer oleh kebanyakan orang. Dalam KBBI influencer memiliki kesamaan kata paling dekat dengan pemengaruh yang berarti orang yang menggunakan media sosial untuk mempromosikan atau merekomendasikan sesuatu. Dalam merekomendasikan suatu hal, mereka menggunakan beberapa aplikasi yang sedang trending pada zaman ini. Contoh aplikasi tersebut adalah Instagram, TikTok, Twitter, WhatsApp, Youtube, Facebook dan lainnya. Aplikasi tersebut menjadi tempat untuk berinteraksi satu sama lain dan juga sebagai wadah untuk berekspresi sesuai minat bakat, seperti dalam dunia pendidikan, bisnis, ataupun kuliner. Dalam uraian tersebut, bisa disimpulkan pengaruh influencer sangat besar bagi kebanyakan orang. Terlebih untuk kita sendiri yang hidup di era milenial dan sebagai pengguna media sosial pasti akan selalu update terkait apa yang sedang trend dari para influencer favorit. Maka dari itu, banyak sekali manfaat yang bisa diambil melalui media sosial terlebih dalam dunia pendidikan.
ADVERTISEMENT
Dampak positif yang ditimbulkan oleh media sosial dan influencer untuk para generasi milenial dan masyarakat luas terkait dalam dunia pendidikan adalah :
1. Memengaruhi pribadi seseorang
Salah satunya adalah membuat sebagian orang ambisius dalam belajar. Maksud dari ambisius di sini mengarah ke dalam kegiatan yang positif, seperti semangat belajar untuk meningkatkan nilai dan pola hidup yang produktif. Hal ini terealisasikan dalam aplikasi Twitter serta Youtube. Banyak sekali pengguna Twitter yang membuat akun khusus belajar atau biasa disebut akun ambis/study account. Akun tersebut berisi pesan (thread) pendidikan yang bermanfaat seperti tips belajar, catatan yang beragam dan menarik menggunakan stabilo berwarna sehingga materi pembelajaran tidak terkesan membosankan, serta cerita pengalaman si pemilik akun terkait up and down dalam pendidikannya. Metode pendekatan belajar tersebut dikemas dengan unik dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan para generasi milenial saat ini.
ADVERTISEMENT
Dalam aplikasi Youtube, para content creator di bidang pendidikan membuat konten yang menarik untuk generasi milenial sebagai alternatif pembelajaran konvensional. Seperti yang kita ketahui, masyarakat Indonesia lebih suka menonton atau menyaksikan secara visual daripada membaca ataupun mendengar untuk memahami sesuatu. Maka dari itu dengan adanya aplikasi Youtube bisa menjadi salah satu referensi dalam kegiatan belajar. Dimana dalam setiap video yang diberikan mengandung unsur-unsur yang sesuai dengan perkembangan zaman, dari mulai editing, visualisasi, serta gaya bahasa yang digunakan juga tidak terlalu baku bertujuan agar materi yang disampaikan lebih mudah dipahami karena penggunaan bahasa yang sama dengan bahasa sehari-hari ketimbang menggunakan bahasa formal yang terkadang terlalu membosankan untuk didengar. Biasanya konten edukasi tersebut dipadukan dengan aktivitas yang biasa dilakukan oleh kebanyakan remaja milenial sehingga dapat diterima dengan baik. Beberapa contohnya seperti battle pengetahuan, a day in my life, cerdas cermat dan lain sebagainya. Dari konten-konten tersebut dapat memotivasi dan mengubah pribadi seseorang menjadi lebih produktif dalam kesehariannya sehingga dapat menunjang proses pendidikan.
ADVERTISEMENT
2. Mengubah pola pikir
Seperti yang kita lihat pada zaman sekarang banyak sekali para influencer serta artis muda yang menempuh pendidikan di luar negeri, baik itu di benua Asia, Amerika maupun Eropa. Dengan pengalaman dari berbagai benua tersebut, para influencer serta artis dapat membedakan antara pendidikan di Indonesia dengan di luar negeri. Mereka bisa membandingkan beberapa hal yang tidak ada di Indonesia namun ada di luar negeri, begitu pun sebaliknya. Hal tersebut seperti pola berpikir, metode pembelajaran, serta hal positif lainnya yang bisa di ambil menjadi suatu perubahan baik untuk Indonesia dalam mencapai cita-cita. Beberapa contohnya adalah :
A. Budaya Membaca
Seperti yang kita ketahui bahwa tingkat membaca di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara-negara lain. Di luar negeri membaca adalah suatu hal yang lumrah dan biasa mereka lakukan dalam menempuh pendidikan ataupun hanya sekadar mengisi waktu luang. Pelajar di luar negeri dapat menghabiskan 1-2 buku perminggunya. Karena menurut mereka dengan membaca buku dapat menambah wawasan baru yang bisa mereka terapkan dalam proses pembelajaran.
ADVERTISEMENT
B. Gengsi
Dalam mengisi waktu luang, pelajar luar negeri tidak gengsi dalam melakukan pekerjaan part time untuk menambah uang saku mereka. Contohnya pelajar di negara Korea Selatan yang bekerja paruh waktu saat pulang sekolah dan liburan, namun pekerjaan tersebut tidak mengganggu jadwal sekolah. Berbeda dengan Indonesia yang masih bingung kegiatan apa yang harus mereka lakukan serta masih memerdulikan apa yang orang lain pikirkan.
C. Kemampuan yang utama
Di Indonesia sekarang standarisasi dalam pandangan setiap orang adalah dengan berpenampilan good looking, baik itu dalam mencari pekerjaan, sekolah dan lain sebagainya. Padahal di luar negeri kebutuhan skill dan wawasan pengetahuan adalah nomor satu yang utama. Baru setelah itu mereka memikirkan masalah penampilan. Tidak dengan di Indonesia yang masih suka mengikuti trend dan menganggap penampilan adalah yang paling utama.
ADVERTISEMENT
Beberapa contoh di atas dapat disalurkan oleh para influencer dan artis dalam negeri yang memiliki banyak pengikut di media sosialnya. Mereka dapat membawa pola pikir yang baik setelah menyelesaikan studi di luar negeri dan dapat menyebarluaskannya saat kembali ke Indonesia. Dengan demikian, para pengikut di media sosial dapat terpengaruh terkait pengalaman positif yang dibagikan oleh para influencer favorit mereka. Sehingga seiring berjalannya waktu, pendidikan di Indonesia dapat berubah berkat pola pikir baru yang lebih terbuka dan modern.
Masih banyak dampak positif yang bisa diambil dari influencer dan penggunaan media sosial terkait dalam dunia pendidikan. Namun, dibalik itu semua pasti terdapat dampak negatif yang ditimbulkan, contohnya seperti malas untuk berkomunikasi atau berinteraksi di dunia nyata, tidak memiliki rasa empati dan kurang peduli dengan lingkungannya. Apa pun yang ada di dunia ini pasti memiliki plus minus nya, namun kembali lagi ke diri sendiri yang bisa menentukan dan memilih jalan terbaik versi dirinya masing-masing. Maka dari itu, generasi milenial harus update mengenai perkembangan pendidikan saat ini dan jangan takut untuk berinovasi serta improvisasi, agar dapat menjadi panutan, influencer yang positif serta role model dalam penggunaan media sosial yang berkaitan dengan terciptanya kualitas pendidikan yang baik dan modern.
ADVERTISEMENT