Mengulik Sejarah Soto Dahlok

Jimmi Istara Dika
Mahasiswa Universitas Jember
Konten dari Pengguna
6 Mei 2024 9:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jimmi Istara Dika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendiri warung soto Dahlok ini bernama Bu Sulastri dan Pak Suparlan namun di dalam foto tersebut adalah Bu Sulastri dan Pak Abdul Kadir yang merupakan suami kedua Bu Sulastri. SOTO AYAM DAHLOK 1958 Arsip pribadi kedai Soto Ayam Dahlok Meskipun tempatnya sedikit terpecencil tetapi warung soto ini telah dikenal oleh banyak orang. Kini warung Soto Dahlok ini dikelola Dwi Sugiyanto yang merupakan generasi ketiga. Beliau mengelola warung ini diwarisi ibunya yang bernama Bu Samuna yang merupakan generasi kedua dan neneknya yang bernama Sulastri yang merupakan pendiri warung Soto Dahlok ini. Ibu samuna sudah mulai memegang warung ini mulai tahun 1991 tetapi selalu bergantian dengan adik-adiknya yang bernama Supirman dan Sularman dan sebagai generasi ketiga, Dwi Sugiyanto mengelola warung soto ini sejak tahun 2009.
sumber doc pribadi kedai soto dahlok 1980
Penamaan soto ayam dahlok memiliki cerita tersendiri, Dimana sang kakek yakni bapak Suparlan berdagang soto ayam kampung di lokasi tersebut yang pada awalnya dekat dengan Apotek Dahlok (kini sudah tutup). Karena kedekatannya dengan apotek, yakni soto ayam berada di Jl Fatahillah 1 sementara Optik Dahlok saat itu berada di Jl Sultan Agung Jember maka penduduk Jember sering menyebutnya sebagai Soto Dahlok. Menurut cerita Dwi Sugiyanto "Akhirnya, dari kesepakatan keluarga sotonya sekitar tahun 1980-an diberi nama Soto Ayam Dahlok.
ADVERTISEMENT
sumber doc pribadi kedai soto dahlok jember tahun 1970
Sekitar tahun 1970an terdapat pameran Pasar Malam yang diadakan di Alun-alun Jember, Pak Lan yang merupakan pendiri warung ini berpartisipasi dalam pameran tersebut yaitu memamerkan warung sotonya yang khas. Tujuan beliau mengikuti kegiatan tersebut sebenarnya untuk mempromosikan warung soto ini agar lebih dikenal oleh banyak orang lagi, dan ternyata strategi tersebut berhasil dan warung soto ini akhirnya banyak dikenal oleh masyarakat Jember hingga saat ini
Generasi muda perlu mencintai kuliner Nusantara karena hal ini tidak hanya memperkaya budaya lokal, akan tetapi juga mempromosikan keberagaman rasa dan tradisi kuliner Indonesia.Mengapresiasi dan mendukung makanan local dapat memajukan ekonomi lokal, melestarikanwarisan kuliner, dan menciptakan identitas kuliner yang unik bagi Indonesia di tingkat global.
ADVERTISEMENT