Mahasiswa KKN Undip Melakukan Sosialisasi Mengenai Pentingnya Budaya Literasi

Jingga Fersi
Jingga Ferdasiwi adalah seorang mahasisiwi aktif di Universitas Diponegoro dan mengambil jurusan S-1 Sastra Inggris.
Konten dari Pengguna
11 Agustus 2022 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jingga Fersi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemberian Materi tentang Literasi (Sumber : dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pemberian Materi tentang Literasi (Sumber : dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Semarang – Selasa (02/08) Mahasiswa KKN Undip Tim II 2021/2022 melakukan sosialisasi terkait “Pentingnya Budaya Literasi” pada siswa kelas 8 SMP Mataram Kelurahan Jagalan Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
Apa itu budaya literasi? Budaya literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis, menambah pengetahuan dan ketrampilan, berpikir kritis dalam memecahkan masalah, serta kemampuan berkomunikasi secara efektif. Tentu saja istilah tersebut bukanlah hal baru bagi kita yang tinggal ditengah kota di mana informasi tersedia dengan tingkat kemudahan yang bervariasi. Namun, masih banyak siswa yang belum memanfaatkan budaya membaca.
Siswa Kelas 8 Sedang Membaca Cerita Pendek (Sumber : dokumentasi pribadi)
Berdasarkan survei yang dilakukan Mahasiswa Tim KKN Undip, siswa kelas 8 SMP Mataram masih banyak siswa yang kurang menerapkan budaya literasi. Selain itu hampir semua siswa kelas 8 SMP Mataram jarang membaca buku. Padahal dengan berkembangnya jaman sekarang ini buku dapat dengan mudah di akses dibeberapa situs yang sudah disediakan oleh Kemendikbud secara gratis. Tetapi masih banyak siswa yang belum tahu akan situs atau aplikasi tersebut. Oleh karena itu, Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro memberikan sebuah sosialisasi dengan tema “Pentingnya Budaya Literasi”. Ketika literasi diintegrasikan ke dalam semua aspek kegiatan sehari-hari, budaya literasi mulai tertanam. Kata budaya berarti cara hidup yang dikembangkan oleh sekelompok orang, dimiliki bersama dan diturunkan dari generasi ke generasi. Makna pendidikan seni dengan demikian adalah penanaman kebiasaan yang berkembang menjadi pedoman untuk melakukan semua kegiatan yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Pemberian Kartu Kendali Literasi (Sumber : dokumentasi pribadi)
Cara menumbuhkan budaya literasi seperti yang sudah di informasikan oleh Kemendikbud bahwa ada program bernama GLS (Gerakan Literasi Sekolah) yaitu gerakan literasi yang kegiatan utamanya di sekolah dan melibatkan siswa, pendidik, tenaga pengajar dan orang tua untuk mendemonstrasikan best practice membaca dan menjadikannya sebagai kebiasaan dan budaya lingkungan sekolah. Disini Mahasiswa Tim II KKN Undip menerapkan budaya GLS pada siswa kelas 8 dan memberikan kartu kendali untuk kegiatan membaca.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya edukasi dan pendampingan mengenai budaya literasi di SMP Mataram ini dapat diharapkan agar siswa menerapkan dan melanjutkan kegiatan tersebut dengan tujuan agar menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran berbudaya membaca, dan membentuk warga sekolah yang literat.
Penulis: Jingga Ferdasiwi – Sastra Inggris/Fakultas Ilmu Budaya
Editor: Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum