kumplus- Opini JJ Rizal- Pralaya Bangsa Bernama Nusantara

Bayang Pralaya Bangsa di Nama Nusantara

JJ Rizal
Sejarawan. Pengelola penerbit Komunitas Bambu.
19 Januari 2022 15:07 WIB
·
waktu baca 9 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ada banyak tafsir tentang arti Nusantara. Perjalanan sejarah membentuknya. Tetapi, bagaimana cara memahami maknanya ketika ia disematkan sebagai nama ibu kota baru di Kalimantan? Apakah ini nama yang tepat atau adakah nama lain yang lebih pas?
Sudah terang benderang bahwa Nusantara adalah warisan masa Kerajaan Majapahit. Tetapi, yang jarang diketahui adalah kata ini pernah mati ratusan tahun—sirna ilang kertaning bhumi alias lenyap ditelan bumi bersama Kerajaan Majapahit yang melahirkannya di abad ke-15. Kata ini baru hidup lagi di awal abad ke-20 saat para intelektual menemukan dan meniupkan napasnya sekali lagi.
Sukarno mengaku menggunakan Nusantara dalam pidato pertamanya di depan umum pada 1917. Soewardi Soeryaningrat melahan lebih awal lagi. Tetapi, istilah Nusantara hanya hadir sebentar saat istilah Insulinde pudar. Sukarno dan Suwardi kemudian lebih banyak menggunakan istilah Indonesia.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten