Ada banyak tafsir tentang arti Nusantara. Perjalanan sejarah membentuknya. Tetapi, bagaimana cara memahami maknanya ketika ia disematkan sebagai nama ibu kota baru di Kalimantan? Apakah ini nama yang tepat atau adakah nama lain yang lebih pas?
Sudah terang benderang bahwa Nusantara adalah warisan masa Kerajaan Majapahit. Tetapi, yang jarang diketahui adalah kata ini pernah mati ratusan tahun—sirna ilang kertaning bhumi alias lenyap ditelan bumi bersama Kerajaan Majapahit yang melahirkannya di abad ke-15. Kata ini baru hidup lagi di awal abad ke-20 saat para intelektual menemukan dan meniupkan napasnya sekali lagi.
Sukarno mengaku menggunakan Nusantara dalam pidato pertamanya di depan umum pada 1917. Soewardi Soeryaningrat melahan lebih awal lagi. Tetapi, istilah Nusantara hanya hadir sebentar saat istilah Insulinde pudar. Sukarno dan Suwardi kemudian lebih banyak menggunakan istilah Indonesia.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814