Aplikasi Masa Kini, TikTok Mendominasi

Jodhi Hermawansyah
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Public Relations FISIP UMJ
Konten dari Pengguna
1 Januari 2021 20:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jodhi Hermawansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
TikTok merajai sosial media yang paling sering diunduh Maret 2020 - Desember 2020
zoom-in-whitePerbesar
TikTok merajai sosial media yang paling sering diunduh Maret 2020 - Desember 2020
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dengan datang nya 2021 selaras dengan perkembangan teknologi yang cukup pesat, sosial media jadi instrumen bahkan tolak ukur sejauh mana perkembangan teknologi, khususnya di Indonesia. Dari 272 juta populasi masyarakat Indonesia, tercantum pada hootsuite.com pada 160 juta -sekitar 59% adalah pengguna sosial media. Peningkatan pemakai sosial media di Indonesia kurun waktu April 2019 – Januari 2020 bertambah 8,1% atau sekitar 12 juta pengguna baru.
ADVERTISEMENT
Sepuluh bulan -terhitung dari Maret 2020, Covid 19 hampir meluluhlantahkan negara, dari kesehatan hingga ekonomi. Masyarakat pun sangat berdampak karena datangnya Covid 19 ini. Pemecatan terjadi dimana-mana demi mencegah perusahaan colaps. Seruan dirumah aja terus terlontar mulai dari pejabat negara, public figure, bahkan influencer untuk menurunkan angka terinfeksi Covid 19. Pemakaian sosial media pun semakin meningkat, karena masyarakat tidak memiliki pilihan selagi Work From Home (WFH) untuk mengalihkan kebosanan. Sosial media menjadi tempat untuk sekedar memperbarui pikiran atau menghilangkan kebosanan dan kesepian.
Sosial media dengan kunjungan terbanyak semenjak pandemi adalah TikTok, aplikasi yang dimiliki oleh ByteDance. TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di seluruh dunia per Juli 2020. Menurut laporan perusahaan riset pasar aplikasi Sensor Tower, mengantongi lebih dari 65,2 juta unduhan. Indonesia menduduki peringkat 2 sebagai negara terbanyak selama periode ini pengunduh aplikasi TikTok dengan 8,5% atau sebanyak 5,5 ribu. Dengan angka itu Indonesia memperkuat posisi sebagai negara pengguna TikTok terbesar keempat di dunia dengan 30,7 juta pengguna TikTok di Indonesia, seperti yang dilansir pada seluler.id.
ADVERTISEMENT
TikTok yang notabennya aplikasi berbasis konten berupa video. Demam TikTok semakin merajalela, terutama kalangan anak muda, banyak anak-anak pintar yang memberikan ilmunya kepada netizen TikTok. Contohnya memberikan life hack untuk kemudahan berkehidupan, memberikan kecakapannya dalam memberikan motivasi dan semangat. Intinya konten yang diangkat pada Aplikasi TikTok sangat beragam, tujuannya sebagai edukasi, humor, mengisi waktu luang, hingga viral diseluruh sosial media. Pengaruh dari setiap konten pun beragam dan terbilang besar untuk mempersuasi, bahkan dapat mengubah pola hidup keseharian masing-masing individu, hingga muncul dampak positif – negatif.
Positifnya seperti yang dilansir pada kumparan.com, banyak edukasi baru dan luas didapatkan yang didukung dengan visual yang menarik dan tidak monoton. Media olahraga baru, dengan menari mengharuskan badan bergerak. Mengembangkan inovasi, pengetahuan, dan skill karena dalam menciptakan sebuah konten membutuhkan kecekatan dan inovatif. Penambahan relasi pertemanan dan dapat menambah penghasilan, sudah banyak contoh TikTok dapat mengubah status hidup seseorang.
ADVERTISEMENT
Bagai dua mata koin, dampak positif selalu berdampingan dengan dampak negatif. Negatifnya seperti pemborosan waktu atau dengan kata lain mempengaruhi seseorang dalam manajemen waktunya sehingga yang seharusnya mengerjakan sesuatu menjadi lalai karena terlalu berfokus pada melihat dan membuat FYP atau konten TikTok. Aplikasi yang belum ramah untuk kalangan anak dibawah umur, potensi untuk anak kecil melihat konten yang vulgar dan berbau hedonisme di TikTok secara bebas karena TikTok belum bisa menyesuaikan dengan umur khalayaknya. Timbulnya hoax, aplikasi ini dapat dengan mudahnya menyebarkan hoax karena informasi yang dibagikan belum jelas keabsahannya yang mengakibatkan kebenaran informasinya harus dipertanyakan. Pemicu pembanding strata sosial dan ekonomi di masyarakat, konten-konten yang mempertontonkan perbedaan kehidupan sosial dan ekonomi sering kali ada di TikTok, hal ini memicu kecemberuan sosial dan bahkan kemungkinan terburuknya, tindakan kriminalitas.
ADVERTISEMENT
Positif dan negatif itu relatif, semua kembali pada masing-masing individu. Walaupun beberapa dampak negatif dari TikTok memprihatinkan, kita tidak bisa melupakan dampak positif yang memberikan banyak kemudahan hidup, infromasi yang sangat luas untuk masyarakat. Cerdaslah dalam bersosial media dan bertanggung jawablah dalam menggunakannya agar tidak jatuh kepada hal negatif. Segala sesuatu yang berlebihan tidak baik bagi tubuh, begitu pula dengan pemakaian TikTok ini. Manajemen waktu harus dijunjung agar tidak larut dengan kenyamanan yang ditimbulkan TikTok, jangan sampai disebabkan oleh TikTok jadi menunda tugas dan tanggung jawab yang harus diselesaikan. Tetap hargai pilihan orang lain, mengingatkan boleh tetapi jangan sampai menggurui. Keseimbangan dalam hidup harus diterapkan, yaitu seimbang dalam mengambil, menganut, dan mengonsumsi yang baik dan yang buruk.
ADVERTISEMENT