Ada Ajakan Mogok Kerja, Driver Go-Jek Tetap Angkut Penumpang

Pasukan pengemudi ojek online GO-JEK. (Foto: www.instagram.com/gojekindonesia/)

Sekelompok mitra pengemudi Go-Jek, khususnya layanan Go-Ride di Jabodetabek, dikabarkan melakukan bakal melakukan aksi mogok kerja besar-besaran yang dimulai Rabu hingga Jumat (5-7 Juni) sebagai bentuk protes atas kebijakan Go-Jek yang mengubah kebijakan target untuk mendapatkan bonus. Aksi mogok kerja ini, dianggap telah merugikan mitra pengemudi Go-Ride, karena mereka menjadi sulit mendapatkan bonus yang selama ini diandalkan untuk meraih pendapatan lebih. Walau ada ajakan mogok mengambil order, tetapi sampai saat ini masih banyak pengemudi Go-Ride yang beroperasi mengantar penumpang atau mencari order di pinggir jalan. Berdasarkan pengamatan kumparan (kumparan.com), sepanjang jalan dari Bintara, Bekasi Barat, ke Pejaten, Jakarta Selatan, dan Jalan TB Simatupang dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, masih banyak ditemukan Go-Ride yang beroperasi. Sementara dua layanan ojek online lain, yaitu GrabBike dan UberMotor, para mitranya juga masih terlihat beroperasi normal dalam pantauan tim kumparan. Tim kumparan sudah berusaha menghubungi pihak Go-Jek untuk dimintai keterangan resmi terkait masalah mogok kerja, namun sampai saat ini mereka belum memberikan tanggapan apapun. Sementara Grab Indonesia langsung membantah adanya mitra pengemudi GrabBike yang melakukan aksi mogok hari ini hingga Jumat.

Aksi mogok sejumlah mitra pengemudi Go-Ride di Jakarta dikabarkan sudah disiarkan oleh mereka sejak Senin, (3/7), dalam sebuah pesan berantai yang disebar melalui media sosial dan juga aplikasi pesan instan. Dalam pesannya mereka ingin pihak Go-Jek mendengar keluhan para mitra pengemudi Go-Ride terhadap kebijakan baru yang dianggapnya telah merugikan mereka dalam mendapatkan bonus operasional.