Disney Tarik Film dari Netflix dan Bikin Layanan Streaming Sendiri

9 Agustus 2017 15:53 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Walt Disney Bob Iger (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Walt Disney Bob Iger (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Raksasa hiburan Disney mengumumkan telah mengakhiri distribusi filmnya di platform streaming Netflix. Langkah ini dilakukan karena Disney sedang menggarap layanan streaming sendiri yang rencananya akan diluncurkan pada 2019. Ini menjadi pukulan bagi Netflix, yang sebelumnya telah menandatangani kesepakatan berharga dengan Disney sejak 2012. Kesepakatan itu sendiri baru bisa dijalankan pada tahun 2016, sehingga sampai detik ini Netflix belum sepenuhnya bisa merasakan dampak positif dari kerja sama tersebut. Di lain pihak, Disney bisa memanfaatkan koleksi film dan acaranya yang sangat banyak itu secara langsung. Disney kesulitan mendapatkan keuntungan yang besar dari film-film terbaiknya, di mana para konsumen diharuskan membeli film ketimbang menyewanya. Hal ini membuatnya masuk akal jika perusahaan ingin meraih pendapatan yang lebih besar dari streaming. Meski begitu, Netflix tidak akan langsung kehilangan film-film Disney di layanannya dalam waktu dekat. Disney berencana untuk menarik distribusi filmnya mulai 2019 dan Netflix mengatakan masih akan tetap mendapatkan film Disney hingga akhir tahun itu. Ini berarti Netflix seharusnya masih bisa menayangkan dua film terbaru 'Star Wars' nantinya, tapi akan kehilangan film terakhir dari trilogi baru waralaba populer tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami melanjutkan bisnis kami dengan Walt Disney Company di banyak bidang, termasuk kesepakatan yang sedang berjalan lewat Marvel TV," ujar seorang juru bicara Netflix, dilansir The Verge. Layanan streaming Disney akan dibangun dengan teknologi dari BAMTech, sebuah platform streaming video yang diciptakan MLB (Major League Baseball). Diketahui, Disney merupakan investor mayoritas di BAMTech, dan hari ini mereka membuat investasi yang lebih besar, yaitu 1,58 miliar dolar AS untuk membuat perusahaan memegang 75 persen saham BAMTech. Proses akuisisi sendiri masih membutuhkan pengesahan dari regulator.
"Akuisisi ini dan peluncuran dari layanan langsung ke konsumen menandai sebuah strategi pertumbuhan baru bagi perusahaan, ini kesempatan yang bagus untuk memanfaatkan perubahan teknologi untuk meningkatkan kekuatan brand kami," ujar CEO Disney, Bob Iger. Nantinya pengguna yang bisa menikmati film-film seperti 'Toy Story 4' hingga 'Frozen' lewat layanan streaming tersebut. Bahkan, Disney juga menjanjikan film orisinal, serial televisi, dan konten pendek yang akan disajikan dalam layanan streaming-nya.
ADVERTISEMENT