news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Facebook Sebar Fitur Cegah Bunuh Diri Pakai Kecerdasan Buatan

29 November 2017 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Platform media sosial Facebook. (Foto: Thomas White/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Platform media sosial Facebook. (Foto: Thomas White/Reuters)
ADVERTISEMENT
Raksasa media sosial Facebook terus mencari cara agar platform-nya tidak digunakan untuk hal negatif. Seperti kita ketahui, beberapa waktu lalu Facebook sempat diramaikan oleh aksi-aksi bunuh diri yang disiarkan secara live di platform tersebut.
ADVERTISEMENT
Kecaman pun berdatangan kepada Facebook yang meminta mereka untuk dapat menangkal konten-konten semacam itu ke depannya. Menindaklanjuti hal tersebut, Facebook pun mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) miliknya untuk mendeteksi pengguna yang memiliki niat bunuh diri di Facebook sejak Maret lalu.
Kini setelah berhasil menjalani pengujian di Amerika Serikat, fitur yang menggunakan software pengenalan wajah itu siap diperluas ke negara lain.
Facebook mengumumkan hal ini pada Senin (27/11) kemarin, seperti dilansir Reuters. Saat diuji sejak Maret, Facebook mulai memindai teks di postingan dan komentar Facebook untuk frase yang bisa menjadi tanda-tanda seorang mau melakukan bunuh diri.
Perusahaan media sosial itu tidak mengungkap detail teknis dari program tersebut, tapi Facebook mengatakan peranti lunak itu mencari frase tertentu yang bisa menjadi petunjuk bunuh diri, seperti pertanyaan "Apakah kamu baik-baik saja?" atau "Apa yang bisa saya bantu?".
Fitur Facebook untuk mencegah bunuh diri. (Foto: newsroom.fb.com)
zoom-in-whitePerbesar
Fitur Facebook untuk mencegah bunuh diri. (Foto: newsroom.fb.com)
Saat software Facebook mendeteksi potensi bunuh diri, tim dari platform media sosial yang ahli dalam masalah ini bakal menangani laporan itu. Sistem Facebook akan memberikan saran bagi pengguna yang berpotensi bunuh diri untuk menelpon seseorang. Terkadang, tim Facebook juga menghubungi pihak kepolisian untuk membantu mengatasinya.
ADVERTISEMENT
Vice President Product Management Facebook, Guy Rosen, mengatakan perusahaan baru mengeluarkan software ini untuk negara lain karena pengujian telah berjalan sukses. Saat diuji, pengguna Facebook jadi lebih perhatian lebih dari 100 kali dengan adanya fitur itu.
Menurut Reuters, Facebook mengatakan berupaya menghadirkan tenaga spesialis di bidang ini di setiap jam untuk menghubungi pihak otoritas dalam bahasa lokal.
"Kecepatan itu penting, Kami harus menolong orang secara real-time," kata Rosen.
Live Broadcast di Facebook dan Aksi Kekerasan
Facebook sendiri sudah mengeluarkan fitur siaran langsung alias live broadcasting sejak tahun lalu, dan beberapa aksi kekerasan seperti bunuh diri dan pembunuhan pernah ditayangkan beberapa pengguna sehingga mengancam citra perusahaan. Untuk mencegah meluasnya konten seperti ini, Facebook pun menyewa 3000 orang pada Mei lalu untuk memantau video serta konten lain.
ADVERTISEMENT
Rosen tidak menyebutkan negara mana saja yang akan mendapatkan pembaruan fitur pencegah bunuh diri ini. Tapi, melihat Indonesia sebagai salah satu negara dengan pengguna Facebook terbesar, wajib hukumnya bagi platform media sosial itu untuk memprioritaskan Indonesia. Apalagi, kita ingat beberapa waktu lalu ada aksi bunuh diri yang disiarkan live di Facebook oleh pengguna asal Indonesia.
Facebook tahu banyak soal perilaku para pengguna yang jumlahnya kini mencapai 2,1 miliar, tapi kebanyakan digunakan untuk pengiklan dan secara umum Facebook sebelumnya belum diketahui dapat memindai obrolan yang terkait perilaku negatif.
Perusahaan teknologi lain pun ikut melakukan beberapa upaya menangkal bunuh diri, misalnya Google yang mesin pencarinya bakal menampilkan nomor panggilan darurat bunuh diri saat pengguna mencari sesuatu yang berkaitan dengan bunuh diri.
ADVERTISEMENT