news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gunung Es Raksasa di Antartika Patah dan Hanyut

13 Juli 2017 17:02 WIB
Antartika (Foto: cia.gov.id)
zoom-in-whitePerbesar
Antartika (Foto: cia.gov.id)
ADVERTISEMENT
Pemanasan global terus menunjukkan dampaknya terhadap Bumi. Sebuah gunung es raksasa seberat lebih dari 1 triliun ton patah dan terlepas dari lempengen Antartika. Proses patahnya gunung es seluas 5.800 kilometer persegi itu sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Ilmuwan dari Swansea University, Wales, mengatakan gunung es tersebut berpisah dari lempengen es Larsen C. "Kami sudah mengantisipasi kejadian ini selama berbulan-bulan, dan kami terkejut ternyata retakan itu memakan waktu lama untuk mematahkan es," ujar Adrian Luckman dari Swansea University.
ADVERTISEMENT
Luckman mengatakan, pihaknya akan terus memantau dampak yang ditimbulkan dari hanyutnya gunung es tersebut, mulai dari proses patahan di lempengen es Larsen C dan nasib dari gunung es raksasa ini. Meski begitu, para ilmuwan menegaskan gunung es itu tidak akan mempengaruhi ketinggian air laut dalam waktu dekat.
NASA dan ESA (European Space Agency) sudah melakukan monitor terhadap lempengan es Larsen C dan menampilkan proses patahnya gunung es tersebut. Para peneliti berpendapat gunung es itu akan terpecah dan beberapa es mungkin akan bertahan untuk beberapa dekade. Tapi, masih diperlukan penelitian lanjutan untuk mencari penyebab patahnya gunung es tersebut. Sebelumnya, lempengan es Larsen A dan B terpisah pada 1995 dan 2002. Ukuran keduanya berkurang secara drastis dan menjadi lebih kecil dari Larsen C.
ADVERTISEMENT