news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Habitat Kepiting dan Udang di Gunungsewu Jadi Korban Siklon Cempaka

9 Desember 2017 14:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serbuan kepiting di Kuba. (Foto: REUTERS/Alexandre Meneghini)
zoom-in-whitePerbesar
Serbuan kepiting di Kuba. (Foto: REUTERS/Alexandre Meneghini)
ADVERTISEMENT
Banjir yang datang bersama serangan siklon Cempaka di Yogyakarta ternyata ikut berdampak terhadap kelangsungan hidup hewan-hewan air di sana. Salah satu kawasan yang merasakan dampak dari banjir ini adalah Gunungsewu, Gunungkidul, Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Menurut peneliti dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cahyo Rahmadi, selain biota terestrial alias daratan seperti kelelawar, biota air seperti kepiting, udang, dan ikan juga terancam dengan adanya bencana alam tersebut.
Walau hewan air diyakini bisa bertahan hidup lebih baik walau diterjang banjir, tapi Cahyo ragu jika mereka bisa hidup jika tersapu ke luar gua.
"Hewan yang khas di gua sudah mengalami proses adaptasi dan evolusi untuk menyesuaikan hidup dalam gua, di kolam-kolam air tetesan gua. Tapi jarang ditemukan di sungai yang airnya berasal dari luar gua," kata Cahyo, kepada kumparan (kumparan.com).
Cahyo mencontohkan, misalnya bila hewan mengalami perubahan lingkungan drastis, dari pH 6 ke perairan yang berlumpur tebal, maka mereka pasti akan terpengaruh. Kalaupun tidak mati, maka akan ada perubahan habitat karena udang dan kepiting yang tersapu luapan air akan tersebar ke tempat lain di luar gua.
ADVERTISEMENT
Dalam infografiknya, LIPI menuliskan kalau peristiwa ini juga dapat menyebabkan beberapa spesies terbawa hingga ke hilir.
"Hewan yang di darat yah itu kan dia tidak mempunyai kemampuan untuk bertahan di air. Nah itu kan kalo dalam waktu yang cukup lama bahkan sampai 30 jam saja itu sudah menjadi suatu hal yang perlu di apa diperhatikan kalau menurut saya. Nah kalau yang akuatik nih yang di air kan kemungkinan untuk bisa survive masih ada karena bagaimana pun hewan air di air masih bisa apa bertahan," jelasnya.
Biota akuatik yang tinggal di dalam gua Gunungsewu ada yang berupa udang, kepiting, dan ikan. Bahkan, Kepiting Jacobson (Karstarma jacobsoni) adalah hewan endemik dari Gunungsewu. Kepiting ini berukuran kecil dengan tubuh pucat.
ADVERTISEMENT
Udang gua putih (Macrobrachium poeti) juga merupakan jenis udang kecil yang hanya ditemukan di Gunungsewu dan saat ini berstatus terancam punah.
Saat ini, bencana banjir dan siklon Cempaka yang menerjang Gunungsewu telah usai. Namun, belum semua gua di sana sudah dibuka kembali untuk wisatawan dan masih dalam tahap pembersihan.