Menkominfo Rudiantara Temui Pendiri Alibaba Jack Ma di China

22 Agustus 2017 17:42 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkominfo Rudiantara dan bos Alibaba Jack Ma. (Foto: Kemkominfo)
zoom-in-whitePerbesar
Menkominfo Rudiantara dan bos Alibaba Jack Ma. (Foto: Kemkominfo)
ADVERTISEMENT
Pada akhir tahun lalu, beredar kabar jika pendiri Alibaba yang juga orang terkaya di China, Jack Ma, akan ditunjuk menjadi penashihat e-commerce Indonesia. Untuk melanjutkan perbincangan seputar hal itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara bertemu dengan Jack Ma di Beijing, China, Selasa (22/8). "Pertemuan terbatas dengan Jack Ma merupakan tindak lanjut pertemuan dengan Jack Ma di Hangzhou pada September 2016 lalu yaitu terkait usulan penunjukkan Jack Ma sebagai anggota Advisory Committee untuk Steering Committee dari roadmap e-commerce," ujar Rudiantara. Steering Committee ini nantinya akan beranggotakan menteri yang akan mendapatkan masukan baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satu pemberi masukan bisa jadi Jack Ma jika ia resmi menjadi penasihat e-commerce Indonesia. Jack Ma sendiri diketahui telah lebih dahulu menerima pinangan Malaysia untuk menjadi penasihat ekonomi mereka. Hal ini sempat membuat kemungkinan batalnya Jack Ma jadi penasihat ekonomi Indonesia, tapi ternyata proses itu masih dilanjutkan. Saat menemui Jack Ma, Rudiantara didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatannya selama di Negeri Tirai Bambu.
ADVERTISEMENT
Pada awal Agustus ini, pemerintah sudah mengesahkan peta jalan (roadmap) e-commerce Indonesia yang diumumkan sejak awal 2016 lalu. Di dalamnya ada 7 poin yang menjadi isu besar seputar e-commerce, di antaranya adalah masalah pendanaan, sumber daya mausia, logistik, keamanan siber, perlindungan konsumen, dan infrastruktur TIK. Jack Ma sendiri turut berbisnis di Indonesia, di mana perusahaannya, Alibaba, telah membeli platform e-commerce Lazada. Bahkan, beberapa waktu lalu Alibaba baru saja berinvestasi lagi di Indonesia setelah memimpin pendanaan bagi platform e-commerce lainnya, Tokopedia, sebesar 1,1 miliar dolar AS atau setara Rp 14,6 triliun.