Penjelasan Ilmiah: Mengapa Wanita Transgender Bisa Menyusui Bayi?

17 Februari 2018 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu menyusui. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Seorang wanita transgender (pria yang menjadi wanita), ternyata bisa memproduksi susu. Dengan produksi susunya itu ia bisa menyusui bayi selama enam minggu.
ADVERTISEMENT
Mengapa bisa demikian? Sebab, sebelumnya wanita transgender itu telah melakukan terapi hormon.
Terapi hormon yang dilakukan pada wanita transgender ini sama dengan terapi hormon yang dilakukan pada ibu yang air susunya tidak keluar setelah melahirkan. Terapi ini juga digunakan untuk ibu yang mengadopsi anak agar memiliki ASI dan bisa menyusui anak adopsinya.
“Kami ingin memberikan pilihan reproduktif pada pasien kami dan kami hampir bisa melakukannya,” kata Dr. Tamar Reisman, ahli endokrinologi di Center for Transgender Medicine and Surgery di Mount Sinai hospital, New York, kepada The Washington Post.
Pria memang bisa menghasilkan air susu dengan beberapa cara, misalnya pada pria yang menjalani terapi hormon untuk pengobatan kanker prostat, bahkan sampai menumbuhkan payudara, demikian kata Dr. Mauris Garcia, kepala Transgender Surgery and Health Program di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles. Meskipun begitu, air susu yang dihasilkan tidaklah banyak.
Transgender di Thailand ikut latihan militer (Foto: Athit Perawongmetha/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Transgender di Thailand ikut latihan militer (Foto: Athit Perawongmetha/Reuters)
Dalam kasus terbaru soal wanita transgender yang bisa menyusui ini, seorang pria mulai menjalani terapi hormon feminin pada tahun 2011. Ia memiliki pasangan seorang perempuan yang sedang hamil, dan pada tahun 2017, ia bertanya, apakah mungkin ia menyusui bayinya? Karena pada saat itu pasangannya tidak ingin menyusui.
ADVERTISEMENT
Ia kemudian menjalani perawatan selama 3 bulan dengan obat seperti domperidone, obat yang membantu agar ibu mudah mengeluarkan ASI, dan terapi hormon estradiol dan progesteron. Ia juga menggunakan obat spironolactone untuk menghentikan pertumbuhan testosteron, hormon prianya.
Menyusui (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menyusui (Foto: Thinkstock)
Selama enam minggu, ia bisa menyusui dengan normal hingga akhirnya ia memberikan susu formula karena persediaan ASI-nya kurang. Bayi ini sekarang sudah berusia 6 bulan dan bisa tumbuh serta makan dengan normal.
Masih dibutuhkan penelitian lebih jauh mengenai bagaimana wanita transgender bisa menyusui, terutama berhubungan dengan jumlah air susu yang keluar dan apakah obat-obat tersebut bisa digunakan untuk mengeluarkan air susu pada transgender lain.
Kasus ini sendiri telah dipublikasikan dalam Transgender Health.