Presiden Trump Sebut Amazon Bunuh Banyak Pekerjaan dan Peritel

Donald Trump. (Foto: Reuters/Kevin Lamarque)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sering berkicau di Twitter soal pandangan kritisnya terhadap media massa. Tidak jarang dia memojokkan media yang berseberangan dengannya. Kebiasaan itu bukan cuma ditujukan kepada media, karena Trump juga sering mengkritik perusahaan raksasa sekalipun. Setelah Apple, Toyota, dan Boeing, perusahaan e-commerce Amazon kembali menjadi target Trump. Tanpa bukti yang jelas, Trump mengatakan Amazon adalah telah melukai para peritel lain yang membayar pajak. Amazon juga disebutnya membuat banyak pekerjaan hilang. "Amazon membuat kerugian besar pada peritel yang membayar pajak. Daerah, kota dan negara bagian di seluruh AS sedang terluka - banyak pekerjaan hilang!"

Tudingan Trump terhadap Amazon ini mungkin didasarkan atas semakin tingginya keinginan konsumen yang memilih beli barang secara online, dan ini secara tidak langsung menyakit peritel kecil, bahkan ada dari mereka yang harus gulung tikar. Amazon sendiri telah mengatakan mereka membuka lebih dari 50.000 lowongan kerja di seluruh penjuara AS. Lahan pekerjaan yang besar ini, dibuka untuk memenuhi pesanan para pelanggan, bahkan Amazon sampai ikut pameran kerja untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia. Perusahaan itu mengklaim juga telah memenuhi kewajiban pajak penjualan di negara bagian Washington DC dan 45 negara bagian lain di AS.

Trump telah berulang kali melepas kritik pedas kepada kelompok bisnis Amazon yang dipimpin oleh Jeff Bezos sebagai CEO. Kelompok ini juga jadi pemilik dari media massa The Washington Post, yang tampaknya berbeda pandangan dengan Trump. Sebelumnya, Trump sempat menuding Amazon tidak membayar pajak Internet, namun ia tidak menjelaskan lebih rinci maksud dari "pajak Internet." Langkah Amazon mengakuisisi peritel kebutuhan makanan pokok Whole Foods, memberi isyarat besar mereka akan ekspansi ke sektor bisnis lain dan tentu saja, membuka lapangan kerja lebih banyak lagi.