Pria Ini Siap Terbangkan Roket untuk Buktikan Bumi Datar

22 November 2017 15:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis Bumi Datar, Mike Hughes. (Foto: Mad Mike Hughes/Facebook)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis Bumi Datar, Mike Hughes. (Foto: Mad Mike Hughes/Facebook)
ADVERTISEMENT
Para "Flat-earthers" selalu berusaha menentang pernyataan bahwa Bumi itu bulat. Mereka telah berbuat berbagai cara, mulai dari merilis video propaganda di YouTube sampai dengan menggelar konferensi internasional di Amerika Serikat untuk membantah segala teori Bumi bulat. Yang terbaru, salah satu aktivis bumi datar bernama Mike Hughes, beraksi dengan meluncurkan roket buatannya sendiri untuk membuktikan bahwa Bumi itu datar.
ADVERTISEMENT
Hughes, pria 61 tahun yang berprofesi seorang sopir limusin, secara terang ingin membuktikan bahwa sebenarnya bumi berbentuk datar sekaligus membantah ilmuan internasional yang sudah sepakat bahwa bumi itu bulat.
Dia sudah menghabiskan waktu selama beberapa tahun terakhir untuk membangun roket yang dibuat oleh dirinya sendiri, meluncurkannya sendiri pada Sabtu 25 November 2017, dan Hughes siap melakukan pembuktian.
Roket yang terbuat dari logam bekas itu akan berada di ketinggian 1.800 kaki atau setara dengan 549 meter, dengan kecepatan terbang 805 km per jam sepanjang 1,6 km di atas Gurun Mojave, California.
Berdasarkan foto di atas, bisa kita lihat roket seharga 20.000 dolar AS menggunakan lapisan cat Rust-Oleum yang mewah, dengan teks besar "RESEARCH FLAT EARTH" yang tertulis jelas disampingnya.
ADVERTISEMENT
Mike Huges mengatakan kepada kepada Associated Press, perjalanan pertamanya ini akan mencapai awal titik ambisiusnya dalam proses pembuktian bahwa bumi itu datar.
"Saya tidak percaya pada sains," kata Hughes kepada Associated Press. "Saya tahu tentang aerodinamika dan fluida dan bagaimana segala sesuatu bergerak melalui udara, lalu ukuran nozel roket tertentu, dan dorongannya, tapi itu bukan sains, itu hanya sebuah formula. Tidak ada perbedaan antara sains dan fiksi ilmiah."
Roket pertama Hughes dibangun pada 2004 dan ini adalah roket dengan awak. Roket tersebut berhasil terbang sejauh seperempat mil (0,4 km) di Winkelman, Arizona, AS. Namun, peluncuran roket ini bisa dibilang gagal, dan malah membuat Hughes cedera dan harus memakai alat bantu jalan selama dua pekan.
ADVERTISEMENT
Jika Berhasil, Hughes Siap Luncurkan Roket ke Ruang Angkasa
Pada peluncuran roket terbarunya kali ini, Hughes kembali siap untuk berada di dalam roket dan terbang dengan kecepatan 805 km per jam sepanjang 1,6 km di atas Gurun Mojave. Bila hal tersebut sukses, dia berjanji kepada para pendukung untuk melakukan peluncuran roket yang lebih berisiko demi membuktikan Bumi itu datar.
Dalam informasi di situs web milik Hughes, MadMikeHughes.com, peluncuran roket tersebut rencananya akan disiarkan secara langsung dengan metode pay per view (PPV).
Jika misi tersebut sukses, dirinya mengatakan kepada Associated Press bahwa ada rencana berikutnya untuk memulai mengerjakan roket yang akan membawanya lebih tinggi lagi, dengan harapan bisa mencapai ruang angkasa.
ADVERTISEMENT
Pendanaan pada proyek ini didapatkan Hughes melalui web komunitas bumi datar. Dia mengaku tidak punya uang karena gajinya sebagai pekerja tidak besar-besar amat. Sementara untuk menjalankan misi ini dia butuh pendanaan besar guna mewujudkan mimpi.
Hughes kemudian mengumumkan pada komunitas bumi datar di sebuah situs web bahwa dirinya sudah menjadi anggota dari "Flat-earthers". Dirinya menulis "Kami mencari sponsor baru untuk proyek ini dan saya percaya bahwa bumi itu datar. Saya melakukan penelitian selama beberapa bulan."
Pihak penyelenggara terlihat terkesan dengan Hughes, yang dinilai benar-benar terbang dalam sebuah roket. Sementara astronaut, dinilainya hanyalah aktor berbayar yang tampil di depan sebuah bola besar hasil olah gambar komputer (computer-generated imagery/CGI).
"John Glenn dan Neil Armstrong adalah Freemason," kata Hughes. "Begitu Anda mengerti, Anda akan mengerti akar dari penipuan itu."
ADVERTISEMENT
Reporter: Shinta Indri Pratiwi